Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Teladan Prima (TLDN) Atasi Tantangan Bisnis Sawit

Emiten CPO Teladan Prima Agro (TLDN) mengatasi tantangan bisnis sawit dengan teknologi hingga peningkatan kapasitas bulking.
Potongan gambar situs PT Teladan Prima Agro Tbk., calon emiten CPO di Bursa Efek Indonesia.
Potongan gambar situs PT Teladan Prima Agro Tbk., calon emiten CPO di Bursa Efek Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten sawit PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan bisnisnya, namun sejumlah langkah antisipasi telah dilakukan perseroan.

Direktur Utama Teladan Prima Agro Wishnu Wardhana menjelaskan, tingginya intensitas curah hujan selama tahun ini mempengaruhi produksi sawit perseroan pada kuartal I/2022.

Namun, TLDN sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengatasinya, salah satunya dengan teknologi satelit untuk memprediksi cuaca.

“Kami menerapkan automatic weather station system serta menggunakan satelit dan data weather station setempat, sehingga dapat memprediksi cuaca 14 hari ke depan,” pungkas Wishnu dalam acara konferensi pers RUPST TLDN, Jumat (27/5/2022).

Wishnu melanjutkan, strategi digitalisasi tersebut dilakukan agar dapat meningkatkan efektivitas produksi sawit.

Perseroan juga akan meningkatkan bulking storage lebih besar dari yang ada saat ini, yaitu lebih dari 40.000 ton.

“Strategi ini diambil untuk menjaga supply chain dari faktor fluktuasi harga, serta perubahan peraturan yang sensitif terhadap faktor logistik yang bisa mengganggu mata rantai produksi perusahaan,” imbuh Wishnu.

Beberapa upaya pun dicanangkan oleh TLDN untuk mengantisipasi tantangan yang dihadapi.

Dalam mengatasi tantangan eksternal seperti kenaikan harga produksi, pupuk, dan energi serta kendala cuaca, perseroan menerapkan langkah di antaranya hedging pada pembelian material pupuk.

Selain itu, menentukan takaran pupuk yang tepat untuk diaplikasikan ke tanaman yang membutuhkan perawatan khusus, serta menentukan waktu yang tepat untuk memupuk, memantau kesehatan tanaman, dan memprediksi curah hujan.

Untuk mengatasi tantangan kenaikan harga jual minyak sawit mentah serta kemungkinan perubahan peraturan, TLDN akan meningkatkan kapasitas penyimpanan CPO menjadi 75.000 ton.

Perseroan akan meningkatkan kapasitas mill atau kapasitas olah sebanyak 25 ton per jam pada pabrik kelapa sawit yang dimiliki, ditargetkan akan selesai pada kuartal II/2022.

TLDN juga akan membangun pabrik palm kernel oil (PKO) dan biogas power plant sebagai sumber energi terbarukan.

Lebih lanjut, perseroan menggunakan precision agriculture dengan menggunakan teknologi remote sensing untuk mengoptimalkan produktivitas. Hal ini termasuk upaya efisiensi, peningkatan produktivitas, dan memperkuat manajemen cashflow.

Sedangkan terkait dengan tantangan internal seperti infrastruktur dan pekerja, perseroan melakukan percepatan perbaikan infrastruktur untuk menjaga kelancaran aktivitas operasi dan meningkatkan produktivitas.

Infrastruktur yang baik dapat meningkatkan mobilitas pekerja agar mencapai rotasi panen yang optimal.

Adapun tantangan pencurian buah TBS akan ditangani perseroan dengan cara melakukan pengawasan secara berkala pada area yang berpotensi adanya penyusupan oleh pihak eksternal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper