Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menguat pada hari ini, Jumat (27/5/2022) menyusul kenaikan yang terjadi di bursa Amerika Serikat.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam laporannya menjelaskan, tren positif dibukukan Indeks di Wall Street selama Bursa Indonesia libur. Dow Jones tercatat melejit 2,22 persen dan Indeks Nasdaq menguat lebih tajam sebesar 4,23 persen pada akhir perdagangan Kamis (26/5/2022) waktu setempat.
“Sentimen ini akan menjadi modal positif bagi IHSG untuk menguat dalam perdagangan Jumat ini,” katanya.
Ia melanjutkan, tren penguatan IHSG Jumat ini juga didorong penguatan harga beberapa komoditas seperti minyak yang menguat 2,95 persen menuju level US$115 per barrel. Harga CPO juga terpantau naik 0,37 persen bertengger di harga 7.080 ringgit per ton dan harga nikel menguat 2,14 persen di tengah penurunan yield obligasi AS dan Indonesia untuk tenor 10 tahun.
Di sis lain, berlanjutnya kejatuhan harga beberapa komoditas seperti batu bara yang turun 3,31 persen dan harga timah sebesar 1,58 persen menjadi sentimen negatif bagi saham dibawah komoditas tersebut.
“Pada hari ini, IHSG diprediksi bergerak pada rentang 6.846 - 6.981,” katanya.
Baca Juga
Beberapa saham yang patut dicermati pada hari ini menurut Edwin adalah PGAS, MEDC, ELSA, AKRA, SSMS, SSIA, INDF, SGRO, ICBP, dan MTDL.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan dalam risetnya memprediksi IHSG akan menguat pada perdagangan hari ini. Secara teknikal, pergerakan saat ini berada di rentang trend konsolidasi dengan potensi pergerakan yang terbatas.
Pergerakan dalam negeri masih didorong musim rilis kinerja emiten per kuartal I/2022 serta pembagian dividen sehingga masih ada potensi penguatan. Investor akan mencermati rilis beberapa data ekonomi AS.
Selanjutnya, Dennies memperkirakan IHSG bergerak pada level support 6.809 dan 6.846 serta resistance 6.932 dan 6.981.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.