Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Fluktuatif, Sektor Transportasi Paling Kuat, Industri & Teknologi Loyo

6 dari 11 indeks sektoral bergerak menguat, dipimpin oleh sektor transportasi (IDXTRANS) yang menguat 2,02 persen.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022).  Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas indeks sektoral bergerak menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (25/5/2022), di saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau fluktuatif.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.14 WIB IHSG terpantau menguat 0,24 persen atau 16,34 poin ke level 6.930,48 setelah bergerak di kisaran 6.890,57-6.932,33.

Tercatat, 228 saham menguat, 170 saham melemah dan 202 saham stagnan. Investor asing tercatat membukukan net foreign buy senilai Rp17,4 miliar.

Sebanyak 6 dari 11 indeks sektoral bergerak menguat, dipimpin oleh sektor transportasi (IDXTRANS) yang menguat 2,02 persen ke level 2.170,32 dan sektor infrastruktur (IDXINFRA) dengan penguatan 0,57 persen ke 923,39.

Di sisi lain, 5 sektor melemah. Sektor industri (IDXINDUST) melemah paling dalam sebesar 0,44 persen ke level 1.254,16, disusul sektor teknologi (IDXTECH) yang turun 0,2 persen ke level 7.626,11.

Sementara itu, Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar mengatakan, indeks masih berpeluang untuk rebound selama masih berada di atas 5 Day MA & Candle Stick Sandwich.

“IHSG terlihat dalam trend netral, selama di bawah 6.932, berpeluang untuk rebound, closing di atas 5 day MA (6.857).  Indikator MACD bearish, stochastic netral & weak sell power. Selama di atas 6.620, berpeluang menuju 6.888 DONE-6.988-7.040,” ujar Andri dalam risetnya, dikutip Rabu (25/5/2022).

Adapun level resistance pada perdagangan hari ini di posisi 6.876, 6.939, 6.973, 7.032, sedangkan level support berada di 6.886, 6.822, 6.754 ,6.705, dengan perkiraan range 6.860-6.970.

Lebih lanjut, Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Leisyaputra menyampaikan, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat tipis 0,15%, namun S&P 500 terkoreksi 0,81%, bahkan indeks Nasdaq Composite mencatat penurunan tajam sebesar 2,35%.

“Penurunan saham perusahaan teknologi akibat kekhawatiran investor terhadap perlambatan iklan digital setelah adanya peringatan dari perusahaan sosial media Snap,” jelas Maxi.

Maxi melanjutkan, Snap memangkas perkiraan kinerjanya terkait dengan kenaikan inflasi dan suku bunga. Saham Snap turun 43% dan Meta Platforms mengalami koreksi 7,6%. Bursa Eropa juga mengalami penurunan kemarin.

Seiring dengan kondisi tersebut, investor dapat mencermati saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan rekomendasi speculative buy dengan target target 4.500/4.600 dan stop loss di bawah 4.250/4.130.

Kemudian saham PT Timah Tbk (TINS) dengan rekomendasi speculative buy dengan jika break pada level 1.805. Adapun target di level 1.875/1.900 dan stop loss di bawah 1.720.

Investor juga dapat mencermati saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), akumulasi buy pada target 3.790/3.820 dan stop loss di bawah 3.630. Sementara BBKP direkomendasikan trading buy dengan target 218/222 dan stop loss di bawah 200.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper