Bisnis.com, JAKARTA - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) terus aktif dalam mencari proyek - proyek jalan tol potensial seiring dengan kenaikan kontribusi sektor ini terhadap pendapatan perusahaan.
Direktur Nusantara Infrastructure Danni Hasan mengatakan, pihaknya selalu aktif dan terbuka terhadap proyek-proyek jalan tol yang potensial. Menurutnya, perusahaan telah memantau sejumlah proyek yang memiliki harga dan potensi yang baik.
Salah satu proyek yang tengah diincar META adalah proyek Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated ruas tol Cikunir - Ulujami. Ia mengatakan, proposal tender META melalui anak usaha PT Margautama Nusantara (MUN) telah dimasukkan pada 21 Maret 2022 lalu dan saat ini tengah dalam proses evaluasi.
“Ini adalah proyek yang cukup prestisius untuk kami. Jika nantinya terpilih, ini akan menjadi jalan tol ke 6 yang dibangun perusahaan,” jelasnya dalam paparan publik perusahaan, Rabu (18/5/2022).
Danni menuturkan, potensi penerimaan perusahaan dari proyek ini cukup potensial. Dengan asumsi tarif tol terintegrasi nantinya sekitar Rp19.000 – Rp20.000, Danni memprediksi META dapat meraup penerimaan sekitar Rp2,2 triliun – Rp2,3 triliiun dari proyek ini.
Ia menuturkan, dalam proyek ini, META bermitra dengan perusahaan konstruksi pelat merah PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dan PT Acset Indonusa Tbk (ACST).
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2021, META membukukan kenaikan pendapatan usaha dan penjualan termasuk pendapatan usaha lainnya sebesar 25,4 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp675,1 miliar dari sebelumnya Rp538,4 miliar.
Namun, apabila memperhitungkan pos pendapatan konstruksi, total top line META turun 46,19 persen menjadi Rp844,77 miliar dari sebelumnya Rp1,57 triliun. Adapun, pendapatan konstruksi perseroan pada tahun lalu Rp169,67 miliar sementara pada 2020 mencapai Rp1,03 triliun.
Peningkatan pendapatan usaha dan penjualan termasuk lainnya tadi dikontribusikan paling besar dari sektor jalan tol. Tercatat pendapatan sektor jalan tol yang dikelola META meningkat 33,8 persen menjadi Rp439,3 miliar pada 2021 dari tahun sebelumnya Rp328,3 miliar.
Kenaikan pendapatan paling tinggi terjadi di ruas tol Pelabuhan Soekarno Hatta – Pettarani di Makassar sebesar 116,75 persen menjadi Rp132,98 miliar. Selanjutnya ruas Talo – Bandara Hasanuddin naik 14,81 persen menjadi Rp100,23 miliar dan ruas Pondok Aren – Serpong naik 14,77 persen menjadi Rp206,12 miliar.