Bisnis.com, JAKARTA – Perdagangan di pasar kripto mulai berangsur tenang pada Jumat, (13/5/2022). Sejumlah aset kripto pun perlahan mulai merangkak naik.
Melansir Bloomberg, Sabtu (14/5/2022) Bitcoin yang sempat turun 13 persen dalam sepekan, mencatatkan kenaikan 8,5 persen pada Jumat.
Analis Pasar Senior di Oanda, Edward Moya menjelaskan, penurunan nilai bitcoin di bawah US$30.000 telah menciptakan celah masuknya investor institusional.
“Bitcoin telah pulih dari level US$25.424, tetapi ini tidak akan bertahan jika risk appetite tidak segera stabil,” ujar Edward kepada Bloomberg.
Sejumlah aset kripto lainnya seperti Solana, Cardano, dan Avalanche masing-masing naik di 5 persen hingga 11 persen.
Mengutip data CoinMarketCap, Bitcoin kini berada di kisaran harga US$29,685 sedangkan Solana sebesar US$51,38. Adapun Cardano berada di level US$0,54 sementara Avalanche ada di posisi US$32,99.
Baca Juga
Meski begitu, nilai pasar kripto masih sangat suram. Tercatat US$270 miliar raib begitu saja di tengah amblesnya jaringan TerraUSD (UST) dan Terra Luna.
Mitra PricewaterhouseCoopers (PWC) Mihir Gandhi menyebut dunia stablecoin saat ini terlihat mengkhawatirkan.
“Kami terkejut melihat platform sebesar Terra ditutup. Ini belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Gandhi dikutip dari Bloomberg, Sabtu (14/5/2022).
Regulator masih memantau situasi dan berjanji akan meningkatkan pengawasan.
Sementara itu, stablecoin seperti Tether, USDC dan Binance USD tercatat diperdagangkan setara dengan greenback pada Jumat. Ketiga aset tersebut memegang nilai ekuaivalen dolar dan cadangan lainnya untuk mendukung pasak nilai yang dimiliki.
Sebagaimana diketahui, TerraUSD (UST) terjun bebas dari pasak dolarnya ketika mekanisme kompleks menyedot seluruh asetnya. Hal ini menyebabkan token Terra Luna turun 99 persen dalam sehari.