Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Matahari Putra Prima (MPPA) Catat Penjualan Rp1,69 Triliun di Kuartal I/2022

Matahari Putra Prima (MPPA) mencatatkan total penjualan sebesar Rp1,69 triliun pada kuartal I/2022, meningkat sebesar 9,2 persen secara tahunan.
Petugas Hypermat tengah memindahkan barang belanjaan konsumen. Layanan park and pick up menjadi salah satu layanan baru PT Matahari Putra Prima Tbk. sejak penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)./hypermart.co.id
Petugas Hypermat tengah memindahkan barang belanjaan konsumen. Layanan park and pick up menjadi salah satu layanan baru PT Matahari Putra Prima Tbk. sejak penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)./hypermart.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Meski terdampak PPKM dan kenaikan harga bahan kebutuhan rumah tangga sepanjang kuartal pertama 2022, emiten pengelola jaringan Hypermart, PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan pada tiga bulan pertama tahun ini.

Elliot Dickson, Chief Executive Officer MPPA mengatakan, selama Januari hingga pertengahan Maret 2022, pembatasan PPKM berdampak pada jam operasional toko perseroan, baik yang berlokasi mandiri maupun di dalam pusat perbelanjaan. Ditambah lagi anak-anak di bawah 12 tahun tidak boleh masuk dalam kondisi PPKM menyebabkan penurunan pengunjung dan kehilangan potensial bisnis.

Hal tersebut berdampak pada pelanggan utama berbasis keluarga untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka serta toko-toko MPPA tidak dapat memaksimalkan operasional ritelnya selama periode tersebut.

Selain itu, peraturan Pemerintah yang menetapkan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan pada pertengahan Januari 2022, yang merupakan produk utama dan terpenting perseroan dalam ragam penawaran produknya, turut berdampak atas kelangkaan minyak goreng di pasar secara signifikan. Ini menciptakan tekanan dan tantangan atas pencapaian kinerja MPPA.

Namun demikian, MPPA berhasil mencatatkan total penjualan sebesar Rp1,69 triliun pada kuartal I/2022, meningkat sebesar 9,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dengan pertumbuhan penjualan perusahaan serupa sebesar 5,2 persen.

“MPPA bangga dapat mencatatkan pertumbuhan penjualan yang solid pada sepanjang April 2022 seiring membaiknya situasi Covid-19 dengan pelonggaran PPKM dan momentum kuat periode Lebaran,” ujar Dickson, dalam keterangan resmi, Senin (9/5/2022).

Menurut data NielsenIQ, terlepas dari kondisi penjualan yang menantang di atas, pangsa pasar MPPA juga terus bertumbuh mencapai 26,2 persen di akhir kuartal I/2022, dibandingkan dengan 24,7 persen di akhir tahun 2021, dalam sektor pasar supermarket dan hipermarket.

Bisnis e-commerce MPPA juga turut melanjutkan pertumbuhannya yang luar biasa sebesar 56,3 persen dan mewakili 7,3 persen dari total penjualan reguler di kuartal I/2022.

“Hal ini tercapai sebagai hasil dari MPPA melanjutkan upayanya dalam memperluas dan memperkuat strategi omni-channel melalui kolaborasi promosi yang terfokus dan intensif dengan para mitra marketplace serta memperkuat bisnis online organiknya [Chat & Shop by WA dan Hypermart Online],” sambung Dickson.

Kendati mencatatkan kinerja positif, pada hari perdagangan pasar usai libur lebaran Senin (9/5/2022) saham MPPA nyaris kena auto reject bawah (ARB) dengan mengalami penurunan 6,88 persen atau 22 poin ke Rp298.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper