Bisnis.com, JAKARTA - Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) optimistis mampu mencetak pertumbuhan kinerja di atas pertumbuhan industri telekomunikasi tahun ini.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan, Indosat akan tetap fokus menjadi tulang punggung penyedia telekomunikasi ke depan dan menyediakan layanan seluler yang akan menjadi pendorong transformasi digital Indonesia secara keseluruhan.
"Tren industrinya akan bergerak 5-6 persen di 2022, terlihat dari angka yang positif dari pertumbuhan di kuartal I/2022. Kami harap kami bisa tumbuh di atas angka tersebut," kata Vikram, dikutip Minggu (1/5/2022).
Menurutnya, salah satu faktor yang dapat mendorong kinerja emiten berkode saham ISAT ini adalah integrasi pascamerger. Vikram menjelaskan, integrasi akan menghasilkan pengalaman pelanggan (customer experience) yang akan mendongkrak kinerja perusahaan. Menurutnya, semakin baik pengalaman pelanggan, pertumbuhan bisnis juga akan semakin baik.
Dia melanjutkan, integrasi jaringan awalnya direncanakan selesai dalam waktu 24 bulan setelah Indosat melakukan merger. Namun, pihaknya meyakini target tersebut dapat dibuat lebih singkat, yakni selesai hanya dalam waktu satu tahun.
"Kami mengajak Nokia, Ericsson, Huawei, untuk mempercepat integrasi. Operator di seluruh dunia tidak ada yang integrasinya selesai satu tahun. Tetapi Indosat berkomitmen, satu tahun harus selesai, semua untuk customer experience," tutur Vikram.
Baca Juga
Adapun hingga kuartal I/2022, ISAT mencetak total pendapatan perseroan naik sebesar 48,0 persen menjadi sebesar Rp10,87 triliun, dari Rp7,34 triliun di kuartal I/2021. Akan tetapi, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp128,7 miliar atau turun 25,2 persen dari Rp172,2 miliar.
Setelah penggabungan usaha, pelanggan perseroan meningkat sebesar 57,7 persen menjadi 94,6 juta pelanggan pada kuartal I/2022. Meski demikian, hal ini berimbas pada Average Revenue per User (ARPU) yang turun menjadi Rp32.000 di kuartal I/2022, dari sebelumnya sebesar Rp32.700 pada kuartal I/2021.
Perluasan basis pelanggan menghasilkan pertumbuhan trafik data yang kuat sebesar 98,5 persen pada kuartal I/2022. Selain itu, cakupan jaringan perusahaan juga meningkat seiring peningkatan jumlah BTS 4G menjadi sebesar 120.000, sehingga mampu menangani peningkatan trafik yang tinggi.