Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel induk Indomaret, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) melaporkan kinerja ciamik penghasilan komprehensif konsolidasian di tahun 2021 yang telah melampaui capaian di masa sebelum pandemi Covid-19.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan sampai dengan 31 Desember 2021, emiten berkode saham DNET tersebut membukukan kenaikan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar 72,72 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp488,88 miliar menjadi Rp844,41 miliar.
Keseluruhan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan pun di tahun 2021 tercatat mengalami peningkatan baik yang berasal dari jenis usaha pihak ketiga maupun pihak berelasi. Sumber pendapatan terbesar pun tercatat pada jenis jasa pihak ketiga korporasi yaitu sebanyak Rp422,43 miliar, lalu dibawahnya berasal dari pihak ketiga ritel sebesar Rp349,65 miliar.
Selanjutnya perseroan juga tercatat membukukan kenaikan bagian laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama dari Rp346,10 miliar pada tahun 2020 kemudian menjadi Rp748,48 miliar sepanjang tahun 2021.
Dengan demikian, laba usaha perseroan pun naik drastis dari Rp385,24 miliar pada tahun 2020 menjadi Rp1,00 triliun pada tahun 2021.
Seterusnya laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk DNET tercatat tumbuh hingga 186,81 persen dari Rp328,83 miliar pada tahun 2020 menjadi Rp943,11 miliar pada 2021.
Baca Juga
Alhasil, laba per saham atau earning per share yang akan dibagikan perseroan untuk tahun buku 2021 adalah sebesar Rp66,49 naik dari posisi tahun sebelumnya yaitu Rp23,18.
Kinerja perseroan pun terpantau terus telah melewati capaian sebelum masa pandemi Covid-19. Adapun pada 2018, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp129,79 miliar dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp289,41 miliar.
Di tahun berikutnya, 2019 naik dengan membukukan pendapatan sebesar Rp257,80 miliar kemudian laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebanyak Rp523,05 miliar.
Sementara itu, pada tahun buku 2021, total aset perseroan mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya dari Rp14,53 triliun menjadi Rp15,48 triliun. Adapun total ekuitas perseroan naik dari Rp9,04 triliun menjadi Rp9,54 triliun. Kenaikan juga terjadi pada total liabilitas perseroan dari Rp5,49 triliun menjadi Rp5,95 triliun.