Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibayangi risiko profit taking pada akhir pekan ini, setelah sempat ditutup di rekor tertinggi baru pada perdagangan kemarin.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengemukakan Indeks Dow Jones ditutup berbalik turun 1,05 persen pada perdagangan Kamis (21/4/2022) waktu setempat, seiring dengan kekhawatiran akan terjadinya stagflasi dan kembali naiknya imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun diatas level 2,90 persen.
“Jika dikombinasikan dengan turunnya harga komoditas emas dan timah, maka berpotensi menjadi faktor negatif investor melakukan aksi profit taking dalam perdagangan Jumat ini,” kata Edwin dalam riset hariannya, Jumat (22/4/2022).
Di sisi lain, saham berbasis komoditas batu bara, minyak mentah, nikel, dan sawit diperkirakan menguat pada perdagangan hari ini, seiring dengan kenaikan harga. Harga batu bara dan minyak tercatat masing-masing naik 3,54 persen dan 1,43 persen. Sementara itu, harga nikel menguat 1,03 persen, dan minyak sawit mentah naik 0,28 persen.
Edwin juga mengutarakan bahwa investor mulai memikirkan untuk mengurangi bobot portofolio untuk minggu depan, akibat libur panjang perdagangan bursa menyambut Idulfitri.
“Selain itu akan masuk ke Mei yang terkenal angker dengan mitos ‘sell in May and go away’,” lanjutnya.
Baca Juga
Edwin memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 7.230 sampai 7.320. Adapun saham-saham yang menjadi rekomendasinya untuk dibeli investor adalah AKRA, BBNI, PRDA, AALI, MTDL, BMRI, WIKA, BBTN, MAPI, dan PWON.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.