Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rugi Bersih Naik, Begini Peluang Pertumbuhan Bukalapak (BUKA) pada 2022

BUKA mulai menuai keuntungan dari memiliki warung sebagai pusat strateginya sehingga berpeluang mencatatkan laba pada 2024.
Konsumen tengah membuka situs jual beli online/Bisnis
Konsumen tengah membuka situs jual beli online/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 38 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp1,9 triliun. Perseroan juga mencatatkan rugi bersih sebesar Rp1,67 triliun sepanjang 2021. Akan tetapi, analis melihat Bukalapak masih memiliki peluang pertumbuhan di 2022.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis mengatakan, pada kuartal IV/2021 Bukalapak membukukan total processing value (TPV) sebesar Rp34,7 triliun. Jumlah ini terdiri dari Rp16,4tn TPV untuk Mitra dan TPV untuk marketplace sebesar Rp18,3 triliun.

"BUKA mencatat pertumbuhan total TPV menjadi Rp122,6 triliun pada 2021, atau sesuai dengan perkiraan kami sebesar Rp118 triliun. TPV ini merupakan gabungan dari TPV mitra Rp56,2 triliun dan TPV marketplace sebesar Rp66,4 triliun," ucap Niko dalam risetnya, dikutip Rabu (20/4/2022).

Menurutnya, hal ini memperjelas di tahun penuh 2021, BUKA menuai keuntungan dari memiliki warung sebagai pusat strateginya. Dengan strategi ini, BUKA dapat mencapai TPV yang lebih tinggi, serta take-rate yang meningkat menjadi 1,45 persen.

Untuk tahun ini, Niko menyebut manajemen BUKA menawarkan panduan TPV sebesar Rp170-Rp180 triliun, yang menunjukkan peningkatan yang signifikan. BUKA juga mengharapkan EBITDA 2022 tetap pada tingkat yang sama, karena inisiatif baru akan membutuhkan dukungan promosi.

BRI Danareksa Sekuritas pun mempertahankan rekomendasi beli, dengan target price Rp950. BRI Danareksa Sekuritas menggabungkan panduan BUKA tentang TPV, pendapatan dan EBITDA.

"Kami memperkirakan EBITDA akan meningkat pada 2023-2024, dan kami melihat jalur Bukalapak menuju laba bersih pada 2024," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper