Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Migrasi TV Analog ke Digital, Simak Rekomendasi MNCN dan SCMA

Para pemain free to air (FTA) akan berhadapan dengan risiko tingkat pemirsa yang lebih rendah karena transisi digital, sehingga berdampak pada belanja iklan di TV.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Bisnis/Himawan L Nugraha
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Dua emiten media millik konglomerat, PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) dan PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) bakal berhadapan dengan tantangan migrasi TV analog ke digital yang mulai dijalankan pada April ini. 

Analis CGS-CIMB Sekuritas Indonesia Willy Suwanto sekalipun dampak migrasi TV digital pada kedua emiten ini tergolong minim, CGS-CIMB menyematkan peringkat overweight untuk sektor media.

“Para pemain free to air (FTA) akan berhadapan dengan risiko tingkat pemirsa yang lebih rendah karena transisi digital, sehingga berdampak pada belanja iklan di TV,” kata Willy dalam riset, Minggu (17/4/2022)

Meski demikian, dia meyakini MNCN dan SCMA telah menyiapkan analog switch off (ASO) dengan merealisasikan belanja modal untuk infrastruktur penyiaran digital dalam 10 tahun terakhir.

Berdasarkan kesepakatan dengan Kementerian Komunikasi, MNCN telah mengalokasikan sekitar 843.000 unit set top box (STB) untuk penghentian siaran analog tahap I, sementara SCMA mengalokasikan 893.000 unit STB.

“Kami estimasi MNCN dan SCMA akan menghabiskan sekitar Rp300 miliar sampai Rp350 miliar atau 4-8 persen dari EBITDA 2022 dan 2023 untuk STB,” tambahnya.

Meski terdapat biaya tambahan yang disiapkan para emiten untuk mendukung digitalisasi, dampaknya bisa ditekan melalui perluasan bisnis ke direct-to-home (DTH). Langkah ini bisa menurunkan menurunkan biaya ekspansi, sekaligus menghasilkan pendapatan dari penjualan kupon dan STB.

“Ekspansi yang dilakukan baru-baru ini ke layanan over-the-top (OTT) juga akan membantu MNCN dan SCMA mempertahankan pendapatan iklan melalui strategi bundling iklan,” kata Willy.

CGS-CIMB Sekuritas Indonesia menyematkan rekomendasi add baik untuk MNCN maupun SCMA. Target harga MNCN dipatok di Rp1.400 dengan dasar PE 2022 dikali 4,31. Sementara target harga SCMA Rp540 dengan dasar PE 2022 dikali 13,08.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper