Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kontraktor tambang Grup Bakrie, PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) mencatatkan volatilitas transaksi saham pada 30 dan 31 Maret 2022. Salah satu indikasinya adalah rencana rights issue.
Berdasarkan data di Bursa Efek Indonesia, harga saham DEWA pada 30 Maret melejit 14 persen ke posisi 57, padahal sebelumnya, sepanjang Maret 2022, harga sahamnya stagnan di posisi 50. Kemudian, pada 31 Maret 2022, saham DEWA kembali melorot 3,51 persen ke posisi 55.
Corporate Secretary DEWA Muhammad Baskoro mengatakan, perseroan memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat yaitu Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Pelaksanaan Penambahan Modal dengan Memberikan HMETD akan dilakukan melalui pengeluaran saham-saham baru dari portepel dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
Namun, untuk melaksanakan Penambahan Modal dengan Memberikan HMETD tersebut, perseroan akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya akan dilaksanakan pada 13 Mei 2022.
Perseroan telah menyampaikan surat pemberitahuan rencana RUPSLB tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga
“Berkaitan dengan volatilitas saham perseroan, kami telah mengkonfirmasikan kepada pemegang saham mayoritas untuk mengantisipasi adanya transaksi yang akan dilakukan pemegang saham mayoritas,” jelas Baskoro dalam keterbukaan informasi, Kamis (31/3/2022).