Bisnis.com, JAKARTA – PT Metrodata Electronics Tbk. (MTDL) mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2021. Hal ini berkat kinerja positif Metrodata dalam mengelola bisnis khususnya menanamkan modal di perusahaan rintisan.
Direktur Utama Metrodata Electronics Susanto Djaja menjelaskan perseroan memiliki dua kriteria utama dalam penerapan langkah investasi digital.
“Pertama adalah bidang industrinya related dengan Metrodata, di mana produk dan layanannya itu bisa menjadi substitusi dan komplementer Metrodata,” jelas Susanto dalam acara virtuak Indonesia InvesTalk 3, Kamis (31/3/2022).
Kriteria kedua, lanjutnya, bidang lain yang memiliki pelanggan dalam jumlah besar atau large customer base agar Metrodata bisa menjadi penyedia teknologi bagi mereka.
Lebih lanjut, lulusan Master of Laws Universitas Pelita Harapan ini juga memaparkan cara Metrodata menanamkan modal untuk startup.
Ada 3 kategori startup yang menjadi sasaran investasi Metrodata dengan cara yang berbeda.
Baca Juga
Pertama, untuk startup yang masih bersifat early, Metrodata berinvestasi melalui venture capitalist. Hal ini dilakukan agar bisa merangkul lebih banyak startup, dari yang sebelumnya hanya sekitar 5 startup, bisa mendanai hingga 40 startup.
Kemudian, investasi secara langsung untuk startup yang sudah populer.
Terakhir, Metrodata akan meluncurkan startup dengan 2 varian, yakni startup yang dirintis oleh karyawan Metrodata maupun bermitra dengan pihak lainnya.
“Metrodata juga akan joint venture dengan pihak eksternal asing atau lokal yang membentuk startup business-to business maupun business-to-consumer,” imbuh Susanto.
Berpengalaman lebih dari 47 tahun di industri teknologi informasi dan komunikasi, pertumbuhan kinerja Metrodata terbilang cukup signifikan dibandingkan sepanjang tahun 2021. Perseroan tercatat mencetak laba bersih sebesar Rp508,9 miliar, di mana komposisinya terdiri dari 50 persen distribusi digital dan 50 persen solusi dan konsultasi digital.
Adapun pendapatan bersih emiten teknologi yang melantai di bursa sejak 1990 itu meningkat 32 persen sepanjang 2021 menjadi Rp18,5 triliun dari tahun 2020 sebesar Rp14,02 triliun.
Sepanjang tahun 2021, unit bisnis distribusi digital Metrodata didukung oleh penjualan smartphone, notebook, dan produk gaming. Di sisi lain turut ditopang oleh kehadiran omnichannel.
Sedangkan unit bisnis solusi & Konsultasi digital membukukan laba bersih dengan peningkatan 36 persen yoy atau sebesar Rp255,9 miliar.
MTDL juga melakukan update visi dan misi. Visinya menjadi pusat aktualisasi ekonomi digital terdepan. Misinya antara lain mendorong kemajuan teknologi digital di Indonesia, menghadirkan solusi transformasi digital yang inovatif dan layanan prima kepada pelanggan dan mitra bisnis, serta memaksimalkan nilai pemegang saham dan membangun lingkungan yang ideal untuk bekerja.