Bisnis.com, JAKARTA - Emiten energi PT Indika Energy Tbk. (INDY) membukukan kinerja cemerlang sepanjang 2021, dengan berhasil berbalik laba dari tahun sebelumnya mencatatkan rugi.
Emiten milik Agus Lasmono Sudwikatmono ini sepanjang 2021 mencatatkan peningkatan pendapatan hinga 40,92 persen menjadi US$3,06 miliar pada 2021 atau setara Rp43,82 triliun (kurs Jisdor Rp14.278 per saham 31 Desember 2021) dari pada pendapatan pada 2020 sebesar US$1,81 miliar.
Pada 2021, perseroan mencatatkan peningkatan beban pokok pendapatan menjadi US$2,15 miliar, dari US$1,64 juta pada tahun sebelumnya. Meski demikian, perseroan mampu mencetak peningkatan laba kotor menjadi sebesar US$918,12 juta, meningkat 81 persen dibanding pada 2020 sebesar US$173,30 juta.
Adapun, perseroan berhasil berbalik membukukan laba bersih pada 2021 sebesar US$207,41 juta dari rugi bersih US$120,97 juta pada 2020.
Hingga akhir 2021, perseroan juga mencatatkan peningkatan jumlah aset menjadi US$3,69 miliar, meningkat dari 2020 sebesar US$3,49 miliar.
Begitu pula dengan total liabilitas perseroan yang naik dari US$2,62 miliar pada akhir 2020 menjadi US$2,80 miliar pada akhir 2021. Sementara itu, total ekuitas perusahaan naik dari US$3,49 miliar pada 2020 menjadi US$3,69 miliar pada 2021.
Baca Juga
Di lantai bursa pada Kamis (31/3/2022), harga saham BYAN bergerak di zona hijau, naik 2,76 persen atau 60 poin ke 2.230.
Saham dengan kapitalisasi pasar Rp11,62 triliun ini mencatat kenaikan harga saham sebanyak 44,34 persen sepanjang 2022 (ytd), dan naik 48,17 persen dibandingkan dengan setahun lalu (yoy).