Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bidik Marketing Sales Terbesar di Indonesia pada 2022, Cek Rekomendasi Saham Ciputra (CTRA)

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengincar marketing sales tumbuh 10 persen pada 2022 menjadi Rp8,2 triliun pada 2022, tertinggi di antara emiten properti lainnya.
Direktur Utama PT Ciputra Development Tbk Candra Ciputra (dari kiri), didampingi Direktur Budiarsa Sastrawinata, dan Direktur M. I. Meiko Handoyo memberikan keterangan pers, usai RUPS, di Jakarta, Rabu (26/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Direktur Utama PT Ciputra Development Tbk Candra Ciputra (dari kiri), didampingi Direktur Budiarsa Sastrawinata, dan Direktur M. I. Meiko Handoyo memberikan keterangan pers, usai RUPS, di Jakarta, Rabu (26/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA – PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menargetkan kenaikan nilai prapenjualan atau marketing sales 2022 sebesar 10 persen menjadi sekitar Rp8,2 triliun. Target ini lebih tinggi daripada target emiten properti lainnya seperti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang membidik prapenjualan 2022 sebesar Rp7,7 triliun.

Target CTRA juga lebih tinggi dari estimasi yang sebelumnya disampaikan oleh sejumlah analis. Meski demikian, tingkat suku bunga yang tergolong rendah dan agresivitas sektor perbankan menyalurkan kredit bakal menjadi pendorong penjualan.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano dalam risetnya mengemukakan bahwa CTRA sebelumnya menargetkan kenaikan penjualan sebesar 5 persen menjadi Rp7,8 triliun.

“Perusahaan meyakini bahwa tingkat suku bunga KPR yang rendah bisa mengimbangi risiko penurunan marketing sales akibat berkurangnya subsidi PPN tahun ini,” kata Victor dikutip Selasa (29/3/2022).

Ciputra Development setidaknya telah meluncurkan 2 proyek baru di Medan, Sumatra Utara. Salah satu proyek menyasar segmen middle-lower dengan harga unit di kisaran Rp400 juta sampai Rp1,2 miliar, sementara proyek lainnya akan berlokasi dekat dengan pusat kota dengan harga unit di kisaran Rp1,4 miliar sampai Rp3,8 miliar.

Victor menyebutkan bahwa CTRA belum melihat dampak kenaikan harga komoditas pada marketing sales. Kenaikan harga komoditas dipandang menghadirkan dampak positif, alih-alih menjadi faktor penentu pertumbuhan penjualan tahun ini.

Kenaikan biaya konstruksi juga diperkirakan tidak berdampak pada margin. Hanya sebagian barang kebutuhan konstruksi yang mengalami kenaikan harga, seperti baja yang menyumbang 20 persen dari total biaya. Oleh sebab itu, CTRA meyakini harga yang lebih tinggi dapat diteruskan ke konsumen.

“Mempertimbangkan faktor di atas, kami mempertahankan rekomendasi buy dengan target harga Rp1.550 dari target sebelumnya Rp1.600 karena kami memperbarui diskon rata-rata 5 tahun RNAV,” kata Victor.

Analis CGS CIMB Sekuritas Aurelia Barus dan Halima Y. Syahputri memperkirakan Medan dan Surabaya akan menjadi pendorong prapenjualan Ciputra Development tahun ini.

Meski wilayah Jabodetabek tetap menjadi kontributor utama, tetapi pangsanya diperkirakan turun menjadi 30 persen pada 2022 menjadi Rp2,3 triliun. CGS CIMB mencatat kontribusi pendapatan dari Jabodetabek pada 2021 menyumbang 33 persen dari total prapenjualan 2021 sebesar Rp7,4 triliun.

“CTRA memperkirakan permintaan dari kawasan Surabaya akan pulih pada 2022 setelah sempat terkoreksi dari sisi prapenjualan pada 2021 akibat Covid-19,” kata Aurelia dan Halima.

Dengan prospek prapenjualan yang lebih baik ,CGS CIMB mempertahankan rekomendasi saham Ciputra di posisi buy dengan target harga Rp1.600. Penanganan Covid-19 akan menjadi katalis dan memengaruhi marketing sales.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper