Bisnis.com, JAKARTA – Reksa dana saham mencatat penguatan tertinggi di antara instrumen reksa dana lainnya, sejalan dengan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) pekan lalu.
Berdasarkan laporan mingguan Infovesta yang dirilis Senin (28/3/2022), pada periode 18 Maret 2022 hingga 25 Maret 2022, kinerja instrumen reksa dana bergerak dalam rentang 0,05 persen hingga 1,46 persen.
“Kenaikan tertinggi masih dicetak oleh reksa dana saham dengan kenaikan sebesar 1,46 persen,” tulis Infovesta dalam laporannya, Senin (28/3/2022).
Infovesta menyebutkan hal tersebut sejalan dengan IHSG yang mampu kembali menembus level all time high pada pekan lalu ke atas level psikologis 7.000.
Laporan tersebut menjelaskan bahwa reli pasar saham disebabkan oleh pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan dicabutnya penangguhan izin mudi sejak dua tahun terakhir.
Keputusan itu sejalan dengan membaiknya angka kasus varian Omicron.
Baca Juga
Kemudian pada saat yang sama, kinerja pasar surat utang melalui indeks acuan obligasi pemerintah (IGBI) dan indeks acuan obligasi korporasi (ICBI) turut tercatat bertumbuh masing-masing sebesar 0,11 persen dan 0,05 persen.
Melalui pertumbuhan terbatas tersebut, instrumen reksa dana pendapatan tetap turut tumbuh 0,14 persen. Sementara reksa dana campuran tercatat tumbuh hingga 1,00 persen pada pekan lalu.
Selanjutnya reksa dana pasar uang masih stabil tumbuh sebesar 0,05 persen pada pekan lalu.
Infovesta juga melaporkan bahwa kurs rupiah terhadap dolar AS pada pekan lalu melemah tipis sebesar 0,01 persen ke level Rp14.341.
Secara year to date (ytd) atau sepanjang tahun hingga Jumat (25/3/2022), kinerja reksa dana saham tercatat memimpin pertumbuhan kinerja dengan kenaikan 3,06 persen ytd. Di mana IHSG sendiri telah tumbuh 6,40 persen ytd.
Selanjutnya kinerja reksa dana campuran membukukan pertumbuhan 2,91 persen ytd, reksa dana pasar uang mencetak pertumbuhan 0,59 persen ytd. Namun untuk reksa dana pendapatan tetap masih berkinerja negatif atau turun sebesar 0,14 persen ytd.
Beralih ke instrumen reksa dana syariah dalam sepekan, reksa dana campuran syariah terpantau memimpin kinerja dengan tumbuh 1,00 persen, lalu diikuti reksa dana saham syariah dengan naik 0,91 persen.
Reksa dana pendapatan tetap syariah dan reksa dana pasar uang syariah selama sepekan mencetak pertumbuhan kinerja yang masing-masing naik sebesar 0,11 persen dan 0,05 persen.