Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Turun, Analis Rekomendasi Hold Saham HM Sampoerna (HMSP)

Analis memberikan rekomendasi hold untuk saham HMSP setelah perseroan mengumumkan penurunan kinerja 2021.
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) membukukan penurunan laba bersih 16,83 persen sepanjang tahun 2021, atau sebesar Rp7,13 triliun, dari Rp8,5 triliun di 2020. Turunnya laba bersih ini membuat analis melakukan downgrade terhadap rekomendasi saham dengan kode HMSP tersebut.

Analis CGS-CIMB Sekuritas Patricia Gabriela dan Marcella Regina mengatakan pihaknya menurunkan peringkat rekomendasi HMSP dari add atau tambah, ke hold.

"Kami memperkirakan tekanan pada margin akan terus berlanjut di 2022, meskipun persaingan akan mereda dengan jumlah lapisan cukai yang lebih rendah. Hal ini mengurangi persaingan dengan rokok murah," ujar Patricia dan Marcella dalam risetnya, dikutip Minggu (27/3/2022).

CGS-CIMB Sekuritas memberikan target harga Rp950 kepada saham HMSP, menyiratkan price to earning (PE) 14 kali perkiraan tahun penuh 2022.

Dia melanjutkan, laba bersih emiten berkode saham HMSP ini di 2021 di bawah konsensus dan di bawah ekspektasi CGS-CIMB Sekuritas di 94 persen.

CGS-CIMB Sekuritas juga mencatat volume rokok HMSP tumbuh 4 persen year-on-year (yoy) pada 2021. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan volume industri rokok nasional yang tumbuh 7 persen yoy di 2021.

Dengan daya beli pasar yang rendah, diperburuk dengan kemungkinan inflasi, Patricia dan Marcella memperkirakan volume industri rokok akan turun 3 persen yoy di 2022 dan HMSP juga akan merasakannya.

"Risiko terbalik adalah peningkatan margin, sedangkan risiko penurunan adalah penjualan yang lebih lambat dan pertumbuhan laba bersih," ucapnya.

CGS-CIMB Sekuritas juga memperkirakan kas HMSP akan turun pada 2022 karena pembayaran penuh utang cukai. Meski demikian, CGS-CIMB Sekuritas melihat hal tersebut tidak akan mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper