Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rokok PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan peningkatan volume penjualan rokok sepanjang 2021. Volume penjualan rokok perseroan meningkat 4,19 persen menjadi 82,8 miliar batang secara tahunan atau year on year (yoy).
Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya mengatakan, pertumbuhan volume penjualan HMSP di kuartal IV/2021 tercatat lebih rendah dari pertumbuhan di kuartal III/2021 meskipun PPKM telah dilonggarkan. Hal ini akibat basis yang lebih tinggi di kuartal IV/2020.
"Selain itu, menurut kami pertumbuhan HMSP yang lebih rendah juga disebabkan banyaknya perokok yang beralih ke merek lain yang lebih murah," ujar Christine dalam risetnya, Jumat (25/3/2022).
Dia mencontohkan, volume penjualan merek Dji Sam Soe turun 6,7 persen yoy di kuartal IV/2021. Hal ini membuat pangsa pasar perusahaan menurun di kuartal IV/2021 menjadi 27,9 persen, atau turun 0,1 persen secara kuartalan atau quarter-on-quarter (QoQ).
Sementara itu, secara tahunan, pangsa pasar HMSP turun 0,4 persen dari 28,3 persen di 2020.
"Pangsa pasar perusahaan menurun lagi di kuartal IV/2020 menjadi 27,9 persen karena tidak mampu menarik perokok berpenghasilan rendah. Perseroan tidak mampu bersaing untuk harga jual produk dengan produsen tingkat 2," tuturnya.
Baca Juga
Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan hold atau tahan untuk saham HMSP, dengan target harga atau target price (TP) Rp980, dengan price to earning (PE) yang tidak berubah sebesar 16 kali.
Adapun, Mirae Asset Sekuritas memperkirakan HMSP akan membukukan pendapatan senilai Rp106,6 triliun dengan laba kotor Rp17,5 triliun, dan laba bersih Rp7,1 triliun di 2022.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.