Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kertas PT Suparma Tbk. (SPMA) mencatatkan peningkatan kinerja sepanjang tahun lalu. Perseroan membukukan penjualan sebesar Rp2,7 triliun pada 2021.
Penjualan Suparma ini meningkat 27,8 persen secara tahunan dari Rp2,15 triliun pada 2021. Penjualan perseroan tercatat didorong oleh penjualan domestik, yang meningkat 35,03 persen dari Rp1,89 triliun, menjadi Rp2,55 triliun pada 2021.
Penjualan utama perseroan merupakan kertas sebesar 99,43 persen dari penjualan bersih. Porsi penjualan ini berkurang dari 99,56 persen pada 2020. Kemudian, perseroan juga mencatatkan peningkatan beban pokok penjualan 25,43 persen dari Rp1,75 triliun di 2020, menjadi Rp2,2 triliun di tahun 2021.
Meski beban pokok penjualan meningkat, emiten berkode saham SPMA ini tercatat masih membukukan laba bruto sebesar Rp589,1 miliar, naik 50 persen dari Rp392,7 miliar secara tahunan atau year on year (yoy).
SPMA pun membukukan peningkatan laba tahun berjalan menjadi Rp294,3 miliar, dari Rp162,5 miliar, naik 81,1 persen secara tahunan.
Hingga akhir 2021, SPMA tercatat membukukan peningkatan jumlah aset menjadi Rp2,74 triliun, naik dari Rp2,3 triliun di 2020. Jumlah aset perseroan meningkat karena naiknya jumlah aset lancar menjadi Rp1 triliun di 2021, dari Rp645 miliar di 2020.
Sementara itu, jumlah liabilitas perseroan juga tercatat meningkat dari Rp784,6 miliar di 2020, menjadi Rp930,6 miliar di 2021. Adapun jumlah ekuitas perseroan juga meningkat menjadi Rp1,8 triliun di akhir Desember 2021, dari Rp1,53 triliun di akhir Desember 2020.