Bisnis.com, JAKARTA – PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk. (BIKE) resmi melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dan melantai di bursa hari ini. Mayoritas sahamnya dimiliki Henry Mulyadi dan Andrew Mulyadi, masing-masing 37,50 persen.
Menduduki kursi Komisaris Utama, Henry Mulyadi merupakan warga negara Indonesia yang lahir di Jakarta pada 1963 silam, menjadi salah satu pendiri PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk. Henry menyelesaikan pendidikan terakhirnya di SMA Negergi 19 Jakarta pada 1983.
Selain menjabat sebagai komisaris utama di BIKE, Henry juga menjabat sebagai Direktur di PT Terang Dunia Internusa, PT Bintang Timur, PT Bintang Cipta Abadi, PT Taman Wisata Jateng, dan PT Perdana Bina Bersama.
Henry juga mengemban tugas sebagai Presiden Direktur di PT Bintang Mas Lestari dan menjabat sebagai Komisaris Utaa PT Cahaya Hidup Indonesia.
Selain itu, menjabat sebagai Direktur Utama, Andrew Mulyadi merupakan kelahiran Jakarta pada 1958 yang menamatkan pendidikan S1 Akuntansi dan Keuangan, dan melanjutkan jenjang S2 Master Akuntansi di Universitas Tarumanegara.
Saat ini, Andrew menjabat sebagai Direktur Utama PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk. (BIKE) dan juga mengemban sejumlah tugas antara lain sebagai Direktur di PT Terang Dunia Internusa.
Baca Juga
Perseroan yang bergerak dalam bidang perdagangan besar sepeda ini melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) sebanyak 323.334.000 lembar saham atau 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Aksi korporasi pencatatan saham perdana BIKE ini merupakan bagian dari komitmen transformasi sekaligus meningkatkan portofolio perusahaan untuk memberikan nilai yang optimal bagi perseroan dan seluruh stakeholders.
Andrew Mulyadi mengungkapkan, BIKE langkah IPO sejalan dengan strategi pengembangan produk dari masing-masing merek yang didistribusikan oleh BIKE seperti United, Avand dan Genio Bike.
“Momentum ini akan menjadi potensi yang baik bagi BIKE untuk memperluas pangsa pasar di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (21/3/2022).
Sesuai dengan yang tercantum pada prospektus, dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Saham Perdana akan digunakan untuk modal kerja, berupa pembelian persediaan barang.
Perseroan meyakini jika memperkuat distribusi baru di kota Medan, Makassar, Palembang, Balikpapan dan Banjarmasin akan meningkatkan efisiensi logistik dan mendukung para dealer berkinerja lebih baik.