Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa bursa saham Indonesia mengalami pemulihan yang cukup pesat dalam waktu relatif singkat. Pernah ditutup di bawah level 4.000 pada awal pandemi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah melampaui level 6.900 dalam kurun kurang dari 2 tahun.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Laksono W. Widodo mengatakan rebound IHSG tidak lepas dari meningkatnya nilai transaksi saham. Mayoritas nilai transaksi disumbang oleh para investor ritel.
“Kalau kita lihat, bursa mengalami koreksi yang cukup dalam pada awal pandemi. Namun yang mengejutkan adalah rebound-nya cepat sekali. Dan ini di-support oleh investor ritel,” kata Lasksono dalam webinar, Kamis (17/3/2022).
Data BEI memperlihatkan bahwa rata-rata nilai transaksi Harian (RNTH) pada 2021 berjumlah Rp13,27 triliun. Sampai 11 Maret 2022, RNTH meningkat menjadi Rp14,33 triliun, melampaui nilai rata-rata pada 2018 yang hanya Rp8,50 triliun.
Dari nilai transaksi tersebut, Laksono menyebutkan kontribusi investor ritel mencapai 51,5 persen atau mendominasi. Sementara nilai perdagangan dari institusi domestik sebesar 19,0 persen dan institusi asing 29,9 persen.
“Trading value investor ritel 2017 hanya 33,9 persen, sementara sekarang mencapai setengah dari nilai perdagangan Rp14,5 triliun per hari. Artinya setengahnya didominasi investor ritel,” kata dia.
Baca Juga
Nilai perdagangan investor ritel bahkan pernah mencapai 66,5 persen pada kurun Januari—Februari 2021. Adapun rata-rata nilai perdagangan harian investor ritel sepanjang 2021 mencapai 56,2 persen.
“Di awal 2021 transaksi ritel sangat mendominasi, dua per tiga transaksi bursa dari ritel. Ini angka yang luar biasa. Kami di BEI tidak pernah menduga pasar akan sesemarak ini.”
Di sisi lain, kenaikan RNTH diikuti pula dengan peningkatan frekuensi perdagangan. BEI mencatat rata-rata frekuensi perdagangan hanya 387.000 kali per hari pada 2018, sementara pada 2021 menjadi 1,29 juta kali sehari dan sampai 11 Maret 2022 sebanyak 1,46 juta kali per hari.
“Begitupun dengan volume transaksi saham, saat ini ada 22,6 miliar lembar saham yang diperdagangkan per hari per 11 maret 2022. Meningkat dua kali lipat dari 2018 yang hanya 10,57 miliar lembar saham per hari,” terangnya.
Sampai Februari 2022, total investor aktif untuk seluruh instrumen pasar modal Indonesia berjumlah 8,1 juta. Sekitar 3,65 juta di antaranya adalah investor saham.