Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Goreng Naik, Saham Emiten Sawit Ikut Menghijau

Kebijakan pemerintah terhadap minyak goreng berimplikasi pada saham emiten minyak kelapa sawit ikut menghijau.
Seorang pengunjung memilih minyak goreng kemasan di Supermarket GS, Mal Boxies123, Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/12/2021). /Antara Foto-Arif Firmansyah-tom.rn
Seorang pengunjung memilih minyak goreng kemasan di Supermarket GS, Mal Boxies123, Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/12/2021). /Antara Foto-Arif Firmansyah-tom.rn

Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan pemerintah terhadap minyak goreng berimplikasi pada tingginya harga minyak goreng kemasan di pasaran. Seiring dengan fenomena ini, saham emiten minyak kelapa sawit ikut menghijau.

Pada penutupan perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Rabu (16/3/2022), sejumlah emiten sawit terpantau menghijau alias mengalami kenaikan. IHSG yang ditutup menguat 74 poin atau naik 1,07 persen ke posisi 6.992 turut mendongkrak pergerakan saham-saham sawit. 

Sebut saja emiten saham Grup Salim, yakni PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) yang naik 3,36 persen atau menguat 45 poin ke posisi 1.385. Sedangkan emiten Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) juga terlihat menghijau ke posisi 12.150, naik hingga 500 poin atau setara 4,29 persen.

Adapun dua saham Grup Ciputra milik konglomerat Theodore Permadi Rachmat atau TP Rachmat, PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) dan PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) juga merangkak naik. TAPG parkir di posisi 800, naik 1,27 persen, sementara DSNG bertambah 5 poin, atau naik 0,74 persen ke posisi 680.

Emiten sawit lainnya yang ikut menghijau yakni PT Cisadane Sawit Raya yang berada pada posisi 710, atau naik sekitar 5 poin (0,71 persen). PT. Pinago Utama Tbk. (PNGO) ikut menghijau ke posisi 1.555, naik 85 poin atau setara 5,78 persen.

Sementara itu, PT FAP Agri Tbk. (FAPA) terdongkrak 1,15 persen, atau naik 40 poin ke angka 3.510. Perusahaan yang baru saja IPO pada 4 Januari 2021 lalu ini mencatatkan net profit margin di bulan September 2021 sebesar 23,02 persen.

Meski begitu, ada juga emiten yang menutup perdagangan sore hari ini dengan lesu. Salah satunya PT Sinar Mas Agro Resources and Tech Tbk. (SMAR) yang terkoreksi 10 poin, atau turun 0,22 persen dan membawanya parkir di 4.510.

Sebelumnya, pemerintah telah mengeluarkan 3 kebijakan terkait dengan minyak goreng. Pertama, menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah menjadi Rp14.000, kemudian mengembalikan harga minyak goreng kemasan ke nilai keekonomian, dan terakhir memberikan subsidi untuk minyak goreng curah yang berasal dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).  

Menurut Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, stok minyak goreng saat ini terpantau sangat melimpah dan dapat mencukupi kebutuhan nasional. Ia menyatakan, ketika kebijakan domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO) dikerjakan dengan baik, permasalahan minyak goreng dapat terurai.

“Dalam 28 hari terakhir stok migor (minyak goreng) mencapai 500 juta liter. Namun demikian, harga di pasar masih mengalami permasalahan,” ujar Mendag Lutfi dalam keterangan tertulis resmi, (15/3/2022).

Berdasarkan pantauan Bisnis, saat ini harga minyak goreng kemasan 2 liter di pasaran khususnya di supermarket mencapai harga Rp40.000. Sementara itu harga minyak goreng kemasan 2 liter di e-commerce cukup bervariasi, mulai dari Rp40.000 sampai dengan Rp61.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper