Bisnis.com, JAKARTA – PT ASDP Indonesia Ferry (persero) telah menyiapkan penerbitan medium term notes atau surat utang jangka pendek apabila rencana penawaran saham publik secara perdana (initial public offering/IPO) belum terealisasikan pada tahun ini.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menjelaskan saat ini proses menuju IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih berjalan. Saat ini proses tersebut berada berada di tahap komite privatisasi perusahaan.
Targetnya, kata dia, ASDP bisa memperoleh dana segar dari publik lewat mekanisme IPO senilai Rp3,5 triliun hingga Rp 4,5 triliun. Saham baru yang bakal dilego ke publik maksimal adalah sebesar 25 persen.
Jadwal pelaksanaan IPO ini pun akan sangat ditentukan oleh keputusan para pemegang saham yakni Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Shelvy menyebut apabila ternyata Kementerian BUMN pada tahun ini menilai pelaksanaan IPO belum tepat waktunya dan diundur pada tahun depan, ASDP akan menerbitkan obligasi sebagai alternatif pendanaan.
“Kalau misalnya ditentukan oleh pemegang saham tidak usah tahun ini deh [IPO] karena yang antre masih banyak maka kita mungkin mengambil langkah menerbitkan MTN itu untuk pendanaan. Namun tergantung keputusan pemegang saham,” ujarnya dikutip, Minggu (13/3/2022).
Dia menegaskan bahwa aksi go public tersebut masih menungggu jadwal dari Kementerian BUMN. Pasalnya, pada tahun ini juga banyak BUMN yang akan IPO hingga aksi korporasi lainnya seperti rights issue.
Baca Juga
“Jadwalnya siapa duluan? Kapan? Itu kewenangan ada di Kementerian BUMN. Jadi proses itu [IPO] tetap berjalan. Apakah diundur tahun depan atau tidak? Itu sebenarnya tergantung dari pemegang saham," paparnya.
Sebelumnya,Direktur Keuangan, Teknologi Informasi, dan Manajemen Risiko ASDP Indonesia Ferry Djunia Satriawan menjelaskan bahwa rencana persiapan IPO ASDP sudah berjalan sejak 2021 dan saat ini masih sesuai jalurnya untuk dapat dilaksanakan pada 2022.
"Saat ini, rencana IPO ASDP tetap masih berproses, dan diharapkan IPO dapat terealisasi pada kuartal IV/2022," ujarnya.
Jadwal pelaksanaan IPO tersebut, lanjutnya, dengan tetap memperhatikan kondisi pasar, serta strategi dan pengambilan waktu yang tepat, mengingat terdapat beberapa entitas BUMN yang akan juga masuk ke pasar modal.
Sebagai informasi, ASDP menjalankan dua bisnis inti yakni pengelolaan pelabuhan penyeberangan dan operator kapal penyeberangan. Sebagai operator kapal, ASDP memegang pangsa pasar 29 persen dan terbesar di Indonesia. Adapun, sebagai pengelola pelabuhan ASDP mengelola 34 pelabuhan penyeberangan secara terintegrasi.