Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen ke Aset Berisiko Membaik, Rupiah Ditutup Perkasa

Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis (10/3/20220) pukul 15.08 WIB, rupiah ditutup naik 0,46 persen ke level Rp14.276 per dolar AS.
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah ditutup menguat di hadapan dolar AS pada perdagangan Kamis (10/3/2022).

Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis (10/3/2022) pukul 15.08 WIB, rupiah ditutup naik 0,46 persen ke level Rp14.276 per dolar AS.

Rupiah tercatat menguat bersama mata uang Asia lainnya, seperti won Korea Selatan 0,48 persen, peso Filipina 0,12 persen, dan rupee India 0,32 persen.

Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,09 persen atau 0,09 poin ke 98,050.

Sebelumnya, sentimen di pasar menyusul pertemuan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba untuk berhadap-hadapan dalam pertemuan yang dimediasi Turki, Kamis (10/3/2022) waktu setempat.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menuturkan potensi terjadinya penurunan eskalasi ketegangan di Ukraina ini memberikan sentimen positif terhadap aset berisiko di pasar keuangan hari ini.

"Dengan membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko ini, Indonesia sebagai produsen dan pengekspor komoditas menjadi yang diuntungkan dengan kenaikan harga-harga komoditi," ucap Ariston, dihubungi Kamis (10/3/2022).

Dengan demikian, rupiah pun ikut menguat terhadap dolar AS. Selain itu, lanjut Ariston, dari dalam negeri, kebijakan persiapan menuju endemi juga membantu penguatan rupiah. Kebijakan pelonggaran aktivitas ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Menurut Ariston, pergerakan rupiah terhadap dollar AS pada esok hari masih dibayangi oleh isu konflik Rusia dan Ukraina. Hasil negosiasi yang sedang berlangsung di Turki bisa menjadi katalis untuk perdagangan Rupiah besok.

"Bila tidak ada titik temu, sentimen negatif bisa kembali ke aset berisiko dan rupiah bisa melemah kembali, dan sebaliknya," tuturnya.

Ariston memperkirakan potensi penguatan rupiah esok hari bisa ke arah Rp14.220 per dolar AS. Sementara itu, potensi pelemahan ke kisaran Rp14.320 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper