Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astra International (ASII) Siapkan Capex Jumbo Rp19 Triliun untuk 2022

Capex PT Astra International Tbk. (ASII) pada 2022 ini lebih tinggi 111 persen dibandingkan realisasi pada 2021.
Pekerja membersihakan lantai di depan patung William Soeryadjaya, pendiri Astra./Antara - Hafidz Mubarak A
Pekerja membersihakan lantai di depan patung William Soeryadjaya, pendiri Astra./Antara - Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Astra, PT Astra International Tbk. (ASII), menyiapkan dana belanja modal alias capital expenditure bernilai jumbo sebesar Rp19 triliun pada 2022. Dana ini belum termasuk investasi besar yang mungkin terjadi.

Head of Corporate Investor Relations Astra International Tira Ardianti menuturkan rencana belanja modal ini jauh lebih tinggi dari realisasi belanja modal konsolidasi pada 2021.

"Untuk rencana belanja modal tahun ini Rp19 triliun, dan angkanya memang lebih tinggi 111 persen dibandingkan dengan tahun lalu capaiannya Rp9 triliun untuk belanja modal konsolidasi," tuturnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (9/3/2022).

Lebih lanjut, penggunaan belanja modal ini merupakan kebutuhan investasi rutin setiap tahun dari Astra. Mayoritas dana akan digunakan untuk membeli alat-alat berat kebutuhan grup PT United Tractors Tbk. (UNTR), khususnya kontraktor pertambangan miliknya yaitu PT Pama Persada Nusantara.

Selain itu, belanja modal juga untuk memenuhi kebutuhan sektor agribisnis yang dijalankan oleh PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) dan sisanya dibelanjakan untuk inisiatif-inisiatif dan proyek-proyek digitalisasi di grup Astra secara keseluruhan.

Tira menerangkan belanja modal jumbo tersebut belum termasuk jika di tengah jalan terjadi aksi investasi besar yang dilakukan oleh emiten berkode ASII ini.

"Angka Rp19 triliun ini belum termasuk jika nantinya ada investasi yang cukup besar yang dapat direalisasikan oleh perusahaan, sebagaimana diketahui memang posisi kas dan setara kas pada akhir tahun lalu masih solid angkanya sekitar Rp63,9 triliun," katanya.

Tira menegaskan posisi kas yang kuat ini memberikan fleksibilitas perusahaan melakukan belanja modal berinvestasi di bisnis-bisnis yang bisa memberikan potensi pertumbuhan pendapatan dan profit bagi grup dalam jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper