Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diminta Go Private, Mandiri Sekuritas Beri Prospek Saham Unilever (UNVR)

Analis Nilzon Capital meminta saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) go private, Mandiri Sekuritas beberkan target saham perseroan.
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) Ira Noviarti dalam paparan publik perseroan, Rabu (1/9/2021)./Dwi Nicken Tari
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) Ira Noviarti dalam paparan publik perseroan, Rabu (1/9/2021)./Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA –  Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang masih terus merosot dinilai membutuhkan momentum balik guna mengembalikan performanya.

Head of Equity Research and Strategy Mandiri Sekuritas Adrian Joezer menuturkan sebenarnya saham saham emiten berkode UNVR ini masuk ke sektor konsumer yang bakal menjadi sektor yang terdampak positif pemulihan ekonomi.

"Sebenarnya UNVR ini masuk sektor konsumer, dari sisi harga sudah sangat atraktif. Namun, investor masih menunggu turn around bisnisnya," urainya dalam diskusi virtual, Selasa (23/2/2022).

Menurutnya, masalah utama pendorong turunnya kinerja saham dan fundamental UNVR adalah daya beli masyarakat yang terdampak pandemi. Kemudian, seiring pemulihan, daya beli pun kembali meningkat.

Dari sisi lini bisnisnya, Unilever masih memiliki posisi yang kuat dan mampu berkompetisi dengan para pesaingnya.

Joezer menilai investor masih menantikan sinyal berbalik arah dari kinerja fundamental UNVR yang mencanangkan sejumlah strategi pembenahan pada 2022.

"Investor tunggu berdampak tak strategi ini menunjukkan sinyal turn around, tinggal tunggu momentumnya, rekomendasi kami juga masih withdrawn, sama-sama menantikan sinyal turn around, kami akan lebih optimistis," katanya.

Di sisi lain, Manajemen PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) memberi penjelasan terkait riset dari Nilzon Capital agar perusahaan lebih baik delisting sukarela (go-private) dari Bursa Efek Indonesia seiring menurunnya kinerja dan lebih banyak menguntungkan pemegang saham pengendali dibandingkan investor publik. 

Reski Damayanti, Direktur dan Sekretaris Perusahaan UNVR menyebutkan pihaknya sangat menghormati serta menghargai setiap pendapat, analisa, dan masukan terkait kinerja perseroan dari berbagai pemangku kepentingan.

"Perseroan senantiasa mengupayakan bahwa setiap aksi dan keputusan bisnis diambil secara profesional dan mengutamakan kepentingan publik dan pemangku kepentingan yang lebih luas, termasuk para investor," katanya kepada Bisnis.

Menurut dia, saat ini kondisi pasar produk konsumen baik global maupun di Tanah Air terus mengalami pergerakan secara dinamis dari tahun ke tahun.

Untuk itu, Unilever menerapkan sejumlah strategi pemasaran termasuk pengeluaran iklan. Langkah itu senantiasa menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan pola konsumen dalam mengkonsumsi media dan informasi.

Reski menyebutkan, saat ini fokus UNVR untuk terus mengakselerasi pertumbuhan secara konsisten, kompetitif, menguntungkan dan bertanggung jawab. Aksi ini telah dirangkum ke dalam lima langkah prioritas strategis untuk diterapkan pada 2022. 

Aksi itu berupa memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand besar dan produk utama melalui inovasi yang terdepan untuk menstimulasi konsumsi konsumen, memperluas dan memperkaya portfolio ke value dan premium segment, memperkuat kepemimpinan di channel utama baik di pasar tradisional, supermarket hingga pasar dalam jaringan.

Selanjutnya memimpin di digital & data driven capabilities, serta terakhir tetap menjadi yang terdepan dalam mewujudkan bisnis yang berkelanjutan.

Dalam riset Nilzon Capital, pemegang saham pengendali Unilever yakni Unilever PLC diminta membawa perusahaan untuk menjadi perusahaan tertutup. Pasalnya, dalam beberapa waktu terakhir harga saham UNVR terus merosot dan menjadi 3 terbawah dalam deretan saham blue chips atau LQ45.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper