Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kontraktor tambang dan migas Grup Indika PT Petrosea Tbk. (PTRO) melakukan diversifikasi bisnis dan terjun ke ranah proyek mineral memasuki usianya ke-50 sebagai bagian dari implementasi strategi 3D Perusahaan, yaitu Diversifikasi, Digitalisasi dan Dekarbonisasi.
Presiden Direktur Petrosea Hanifa Indradjaya mengungkapkan, strategi diversifikasi lainnya diantaranya adalah dengan menandatangani berbagai perjanjian kerjasama untuk tambang bauksit dan emas melalui penyediaan jasa pertambangan dan rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC) secara berkelanjutan di Indonesia.
Pada 2021 lalu, perusahaan juga telah menambah kegiatan usahanya di bidang digitalisasi, 3D printing & rebuild center dan lembaga pelatihan kerja dan sertifikasi agar siap menghadapi berbagai tantangan persaingan usaha dan meraih setiap peluang usaha baru dengan memanfaatkan teknologi digital yang terus berkembang dengan pesat belakangan ini.
“Strategi 3D Petrosea, yaitu Diversifikasi, Digitalisasi dan Dekarbonisasi telah menjadi enabler bagi kami untuk terus mengembangkan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan serta memastikan sustainable superior performance di masa mendatang,” ujar Hanifa dalam keterangan pers, Selasa (22/2/2022).
Petrosea juga terus melanjutkan transformasi secara menyeluruh dengan membangun organisasi yang lebih gesit dan mengembangkan model bisnis terbarukan agar dapat bertahan di masa mendatang.
Pencapaian ini dibuktikan dengan catatan kenaikan total pendapatan sebesar 20,67 persen menjadi US$301,59 juta dan kenaikan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 10,38 persen menjadi US$14,35 juta sampai dengan akhir September 2021.
Baca Juga
“Pencapaian ini juga merupakan pencapaian terbaik menyusul all time best financial performance yang dicatatkan perusahaan pada 2020 lalu,” sambungnya.
Petrosea berkomitmen penuh untuk memprioritaskan aspek Environmental, Social & Governance (ESG) dan penerapan strategi keberlanjutan yang sejalan dengan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik demi mendukung pencapaian tujuan pengembangan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
“Kedepannya, Petrosea akan terus memanfaatkan teknologi terkini melalui Minerva Digital Platform yang terbukti telah dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kegiatan operasionalnya, serta mengurangi emisi karbon yang dihasilkan,” jelas Hanifa.
Selain itu, emiten bersandi PTRO ini juga berupaya untuk terus memperkuat budaya keselamatan dan kesehatan melalui penerapan Target Zero dan operational excellence di seluruh area operasional.
Per 31 Januari 2022, pemegang saham Petrosea ialah PT Indika Energy Tbk. (INDY) sebesar 69,8 persen, selanjutnya investor kawakan Lo Kheng Hong 15,01 persen, masyarakat 13,5 persen, dan saham treasuri 1,68 persen.