Bisnis.com, JAKARTA – Emiten real estat PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) optimistis bisa mencetak kinerja yang lebih optimal tahun ini seiring dengan pulihnya pertumbuhan ekonomi dan permintaan.
Investor Relation Surya Semesta Internusa Erlin Budiman mengatakan, pada 2021 sudah terindikasi adanya pemulihan di sektor properti dan ekonomi.
“Perseroan mencatat peningkatan transaksi dan peningkatan inquiry di kawasan kami di Karawang maupun Subang. Kementerian Investasi juga mencatat peningkatan investasi langsung pada 2021 yang diharapkan akan terus berlanjut dan memberikan kami optimisme lebih dalam menghadapi 2022,” ungkapnya kepada Bisnis, dikutip Jumat (18/2/2022).
Erlin menilai prospek kawasan Industri tahun ini akan mengikuti pulihnya ekonomi. SSIA menargetkan tahun ini Suryacipta City of Industry akan menjual lahan sekitar 20 hektare dan di Subang Smartpolitan akan mencatat penjualan sekitar 60 hektare.
Suryacipta City of Industry (Suryacipta) pada tahun ini menargetkan dapat menampung lima industri data center. Salah satunya perusahaan data center tersebut akan beroperasi dalam waktu dekat.
SSIA menilai sejak pandemi melanda pada 2020, pusat data mengalami perkembangan yang signifikan akibat lonjakan pengguna internet, e-commerce, media sosial dan lainnya.
Baca Juga
Sementara saat ini, terdapat lebih dari 64 data center di Tanah Air yang sebagian besar berada di Jakarta. Permintaan data center di daerah juga makin meningkat karena adanya PP No. 71/2019 tentang Sistem dan Transaksi Elektronik serta PP No. 5/2021 yang mengklasifikasikan data center sebagai bagian dari sektor industri dan wajib berada di kawasan industri.
Erlin menambahkan untuk tahun ini, SSIA juga akan berfokus pada perkembangan Subang Smartpolitan untuk akuisisi dan pengembangan lahan.
“Kami siapkan capex sekitar Rp500 miliar-Rp700miliar yang dititikberatkan untuk projel Subang. Sumber dana, tahun lalu Juni 2021, kami melakukan penarikan pinjaman dari IFC sebanyak Rp500miliar atau setara US$35juta dari total fasilitas US$100juta,” jelasnya.
Pada 2021, SSIA menutup tahun dengan penjualan lahan sebesar 10 hektare dan dengan total penjualan senilai Rp180 miliar.
“Jumlah tersebut tumbuh hampir 100 persen, lebih baik dari 2020 dengan marketing sales sebesar 5,6 hektare atau Rp82miliar. Sebagian besar dari marketing sales 2021 juga datang dari data center,” jelasnya.