Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Analis Rekomendasi Beli Saham Surya Semesta (SSIA), Marketing Sales Agresif

SSIA diperkirakan mampu membukukan kenaikan pendapan sebesar 39 persen - 47 persen pada 2022 ditopang oleh bisnis konstruksi dan perhotelan serta prospek penjualan lahan industri.
Kawasan Industri Surya Cipta, Kawarang. Kawasan ini dikelola PT Surya Semesta Internusa Tbk./suryainternusa.com
Kawasan Industri Surya Cipta, Kawarang. Kawasan ini dikelola PT Surya Semesta Internusa Tbk./suryainternusa.com

Bisnis.com, JAKARTA - Analis memberikan rekomendasi beli untuk saham emiten properti pengembang lahan industri PT Surya Semesta Internusa Tbk., melihat prospek bisnis yang lebih baik pada 2022.

Sebelumnya, VP Head of Investor Relations Surya Semesta Internusa Erlin Budiman mengatakan perseroan melihat prospek industri akan lebih baik pada 2022 seiring dengan perkembangan positif dari penanganan pandemi.

“Dengan asumsi Covid-19 ini bisa lebih terkendali, pendapatan tahun depan kami lihat bisa naik 30 persen - 50 persen dan bottom line juga kita harapkan tahun depan sudah kembali positif,” kata Erlin.

Adapun, emiten dengan kode saham SSIA itu menargetkan penjualan lahan di Subang Smartpolitan bisa mencapai 40 hektare - 60 hektare pada tahun depan. Sedangkan lahan di Suryacipta City of Industry Karawang ditargetkan bisa terjual seluas 20 hektare.

Selanjutnya pendapatan dari anak usaha perseroan yang bergerak di sektor konstruksi yaitu PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA) bisa tumbuh sekitar 25 persen.

Sedangkan pendapatan dari bisnis perhotelan perseroan ditargetkan naik lebih dari dua kali lipat dari posisi saat ini menjadi Rp500 miliar.

Direktur Surya Semesta Wilson Effendy menambahkan perseroan sudah memiliki tiga calon anchor tenant untuk lahan di Subang Smartpolitan. Perseroan menargetkan penjualan kepada anchor tenant ini bisa terealisasi pada 2022.

“Karena anchor tenant ini harus melihat kondisi tanah, sedangkan 2021 masih volatil dengan adanya pembatasan. Kami sangat berkeyakinan dapat menutup transaksi itu di 2022,” ujar Wilson.

Analis Sucor Sekuritas Benyamim Mikael memperkirakan SSIA mampu membukukan kenaikan pendapan sebesar 39 persen - 47 persen pada 2022 ditopang oleh bisnis konstruksi dan perhotelan serta prospek penjualan lahan industri.

“SSIA menargetkan marketing sales di Subang seluas 60 hektare dan di Karawang seluas 20 hektare pada 2022. Hingga akhir September 2021, SSIA telah mengumpulkan inquiry seluas 567 hektare,” tulis Benyamin dalam riset terbaru, dikutip Kamis (27/1/2022).

Dengan demikian, Benyamin memperkirakan pertumbuhan pendapatan SSIA dapat bertumbuh setidaknya 39,7 persen yang dapat mengerek laba perseroan hingga Rp41 miliar dari posisi rugi saat ini.

Selain itu, SSIA juga disebut bakal diuntungkan oleh konstruksi jalan tol Patimban. Adapun, SSIA melalui anak usahanya yaitu PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA) memegang 25 persen saham di konsorsium kontraktor jalan tol akses Patimban.

Dengan demikian, NRCA diperkirakan bakal mengantongi lebih banyak kontrak baru mengingat nilai investasi jalan tol Patimban mencapai Rp13 triliun yang mana porsi pemerintah sebesar Rp9 triliun. Adapun, jalan tol akses Patimban direncanakan mulai dibangun pada kuartal II/2022 atau kuartal III/2022.

Sucor Sekuritas memberikan rekomendasi beli untuk saham SSIA dengan target harga Rp680. Dengan prospek pertumbuhan marketing sales dan sentimen positif dalam jangka menengah, rekomendasi untuk saham SSIA disebut akan ditinjau secara berkala.

Di lantai bursa, saham SSIA ditutup stagnan di level Rp408 pada Kamis (27/1/2022). Sejak awal tahun, harga turun 15,70 persen dengan kapitalisasi pasar Rp1,92 triliun.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper