Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah dibuka menguat pada pagi ini. Sementara mata uang lain di kawasan Asia Pasifik terpantau variatif.
Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (8/2/2022), rupiah terapresiasi 0,03 persen menjadi Rp14.388 per dolar AS.
Sementara itu, yen Jepang melemah 0,24 persen, won Korea Selatan menguat 0,20 persen, yuan China menguat 0,05 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,01 persen.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama dunia mengalami penguatan 0,11 persen menjadi 95.500.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan saat ini investor global menantikan data inflasi AS, termasuk indeks harga konsumen, yang akan dirilis pada Kamis (10/2/2022).
“Sementara itu, saham di Asia Pasifik sebagian besar turun pada Senin (7/2/2022) karena laporan data lapangan kerja di AS yang kuat sehingga mengonfirmasi pemulihan ekonomi global dari Covid-19,” tulis Ibrahim dalam riset harian, dikutip Selasa (8/2/2022).
Baca Juga
Dari dalam negeri, pelaku pasar masih memantau perkembangan Program Pengungkapan Sukarela (PPS) atau tax amnesty Jilid II. Selain itu, rilis data pertumbuhan ekonomi di sepanjang 2021 yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS) juga mendapat apresiasi.
Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif cenderung melemah di rentang Rp14.370 - Rp14.420 pada hari ini.