Bisnis.com, JAKARTA - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) menargetkan produksi baja perseroan pada 2022 meningkat dibandingkan dengan 2021.
Direktur Komersial Krakatau Steel Melati Sarmita mengatakan, perseroan menargetkan produksi baja sebesar 3,1 juta ton pada 2022. Target produksi ini meningkat 11 persen dibandingkan tahun 2021, yakni sebesar 2,7 juta ton.
"Namun demikian, peningkatan ini bisa lebih besar lagi hingga mencapai 24 persen jika pemerintah dapat lebih banyak melakukan substitusi impor atas produk baja untuk pemenuhan permintaan dalam negeri," kata Melati kepada Bisnis, Kamis (20/1/2022).
Hal lainnya, lanjut Melati, pihaknya mengharapkan pemerintah dapat segera memberlakukan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) sebagai upaya perlindungan industri baja nasional dari unfair trade.
"Sehingga, tercipta iklim perdagangan yang sehat dan berdampak pada pertumbuhan industri baja nasional," ujar dia.
Sebelumnya, KRAS memastikan akan memasok 1,5 juta ton baja pada 2022 setelah melakukan penandatangan perjanjian Long Term Supply Agreement (LTSA) dengan para konsumennya.
Baca Juga
“Kami sudah mengunci penjualan melalui LTSA mencapai 1,5 juta ton per tahun. Kami yakin hal tersebut akan membantu meningkatkan pendapatan Krakatau Steel, dengan proyeksi pendapatan hingga mencapai US$1,4 miliar di tahun 2022 nanti,” ucap Melati bulan lalu.
Adapun hingga November 2021, emiten berkode saham KRAS ini tercatat mencetak laba sebesar Rp1,06 triliun.
Perseroan juga tercatat memperoleh pendapatan sebesar Rp30 triliun, atau meningkat 66,8 persen dibandingkan pendapatan di periode yang sama tahun 2020.