Bisnis.com, JAKARTA – Artha Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjutkan pelemahan pada perdagangan esok hari, Kamis (20/1/2022).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG menutup perdagangan di zona merah dengan terkoreksi 0,33 persen atau 22,08 poin sehingga parkir di level 6.591,98 pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (19/1/2022).
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menyampaikan IHSG pada perdagangan hari ini ditutup melemah mengikuti pelemahan bursa saham secara global yang diakibatkan kenaikan yield treasury Amerika Serikat yang cukup tinggi ke level 1,88 persen.
Ditambah lagi Dennies menyampaikan bahwa dari dalam negeri investor juga mencermati kenaikan kasus Covid-19.
Adapun pada perdagangan esok hari, Dennies memprediksi IHSG lanjutkan reli pelemahan. Dia menjelaskan secara teknikal candlestick IHSG membentuk formasi three black crows dengan volume yang cukup tinggi dan stochastic yang melebar setelah membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan masih cukup besar.
“Investor akan mencermati hasil kebijakan suku bunga China dan Bank Indonesia yang akan segera dirilis,” dikutip Rabu (19/1/2022).
Baca Juga
Untuk perdagangan besok, Kamis (20/1/2022), Artha Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak dengan support 6.572 dan 6.553 serta resistance 6.612 dan 6.633.
Berikut sejumlah saham yang dapat dicermati untuk esok hari:
PWON PT Pakuwon Jati Tbk. (Target Price: 464 – 470)
Entry Level: 448 – 454
Stop Loss: 444
Menguat didukung stochastic bergerak membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan.
WEGE Wijaya Karya Gedung Tbk (Target Price: 193 – 198)
Entry Level: 182 – 187
Stop Loss: 179
Mengalami koreksi dengan volume rendah, candlestick membentuk higher high dan higher low pertanda masih ada potensi penguatan.
MNCN Media Nusantara Citra Tbk (Target Price: 910 – 930)
Entry Level: 845 – 865
Stop Loss: 835
Mengalami koreksi dan menguji level support.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.