Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah terpantau terkoreksi pada akhir perdagangan hari ini sementara mata uang di benua Asia ditutup variatif.
Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (11/1/2022), mata uang Garuda ditutup turun tipis 0,04 persen menjadi Rp14.304.
Sementara itu, mata uang Asia lainnya seperti baht Thailand menguat 0,73 persen, ringgit Malaysia naik 0,26 persen, dan peso Filipina naik 0,30 persen.
Sedangkan yen Jepang melemah 0,10 persen dan dolar Taiwan melemah 0,09 persen.
Pada saat bersamaan, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama dunia melemah 0,19 persen menjadi 95,810.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan dolar AS masih dipengaruhi oleh ekspektasi pasar mengenai kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve) tahun ini.
Baca Juga
“Investor sekarang menunggu data inflasi AS, termasuk indeks harga konsumen, yang akan dirilis akhir pekan ini. Sementara itu, China juga akan merilis indeks harga konsumen dan produsen pada hari Rabu,” tulis Ibrahim dalam riset.
Selain menanti data-data makroekonomi, Ibrahim mengingatkan bahwa pembicaraan AS-Rusia mengenai memanasnya konflik di Ukraina juga diperhatikan oleh investor. Pasalnya, kedua belah pihak tampak berjauhan dan perbedaan pendapat dapat berisiko menimbulkan konfrontasi bersenjata di Eropa.