Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia menyebutkan ada unikorn, setelah PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) yang mau melakukan initial public offering (IPO). BEI pun menargetkan 55 emiten baru pada 2022, naik dari 54 emitan baru pada 2021.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo menyatakan BEI menargetkan adanya 55 emiten baru yang melakukan IPO pada 2022, naik dari realisasi 2021 sejumlah 54 emiten.
Laksono pun optimistis terkait pencatatan saham unikorn di Indonesia. Setelah aturan Multiple Voting Share (MVS) ditetapkan, maka minat IPO unikorn semakin besar.
“Banyak unikorn yang menghubungi kami secara formal dan informal yang menyatakan keinginan IPO di Indonesia dengan target 2022 dan 2023 karena mereka menunggu aturan MVS,” katanya kepada Bisnis, Selasa (4/1/2022).
Sebagaimana diketahui, target bursa untuk IPO tahun ini adalah pencatatan 55 saham baru. Laksono percaya satu di antaranya yang tercatat adalah unikorn.
“Saya yakin akan ada [unicorn IPO] di tahun ini,” imbuhnya.
Baca Juga
Laksono mengungkapkan aturan yang diterbitkan pada tahun lalu itu akan berdampak positif pada tahun ini. Apalagi Bukalapak, lanjutnya, telah menjadi e-commerce yang mengawali pencatatan di bursa.
Selain itu, bursa dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengakomodir kebutuhan para perusahaan rintisan dengan menerbitkan MVS. Sebab, salah satu ganjalan bagi para perusahaan rintisan tersebut untuk go public adalah terdilusinya hak suara setelah pencatatan.
“Perusahaan sejenis [Bukalapak] menyatakan minat IPO di Indonesia karena hal yang selalu didengungkan adalah belum adanya aturan MVS membuat mereka akan lari ke luar sehingga dengan mvs sebagian besar e-commerce akan IPO di negara sendiri,” ungkapnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, sejumlah perusahaan rintisan jumbo yang dikabarkan akan melakukan IPO ialah GoTo, Kopi Kenangan, Si Cepat, Traveloka, dan Tiket.com.