Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas kembali menguat usai merosot tajam pada pedagangan Selasa (4/1/2022). Harga emas sebelumnya sempat tertekan sentimen penguatan dolar AS dari spekulasi kenaikan suku bunga AS, serta kemungkinan kebijakan penanganan Covid-19 varian Omicron.
Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (4/1/2022) sesi Asia, harga emas Comex naik 5,30 poin atau 0,29 persen ke US$1.805 per troy ons. Sementara itu, harga emas spot naik 2,76 poin atau 0,15 persen ke US$1.804,21 per troy ons.
Pada hari sebelumnya, harga emas sempat menyentuh US$1.830 dan kemudian turun ke US$1.801 sebelum kemudian bergerak naik lagi ke kisaran US$1.804–US$1.805.
Menurut Tim Riset Monex Investindo Futures (MIFX), outlook pemulihan ekonomi global di tengah meredanya pasar terhadap Covid Omicron telah memicu penurunan harga emas pada sesi awal.
Sementara itu, Tim Riset IDCX menilai saat ini para pelaku pasar juga terlihat melakukan antisipasi terhadap langkah-langkah the Fed pada 2022 dan kebijakan terkait penanganan Covid-19 Omicron di Amerika.
Terkait penanganan Covid-19 di AS, Badan Obat dan Makanan AS menyetujui penggunaan dosis ketiga dari vaksin Pfizer dan BioNTech untuk anak berusia 12 hingga 15 tahun dan mempersempit durasi pemberian menjadi 5 bulan dari 6 bulan.
Baca Juga
Sementara itu, terkait kebijakan the Fed atas percepatan penyelesaian stimulus kenaikan tingkat suku bunga sudah mulai diserap oleh para pelaku emas.
“Dengan tekanan harga emas yang tajam, support terdekatnya US$1.798, dengan resistance terdekatnya berada di areal US$1.815 per troy ons,” tulis Tim Riset ICDX.
Sementara itu, support terjauh harga emas saat ini berada di area US$1.790 hingga ke US$1.773, dan resistensi terjauhnya berada di area US$1.817 hingga US$1.828.
Adapun, Tim Riset MIFX memperkirakan harga emas berpeluang dijual menguji level support US$1.795 selama harga tidak mampu menembus level resistensi di US$1.809.
Namun bila mampu bergerak lebih tinggi dari level resistance tersebut, harga emas berpotensi dibeli menargetkan level resistensi selanjutnya di US$1.816 per troy ons.