Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indosat-Tri Resmikan Merger Hari Ini Jadi Indosat Ooredoo Hutchison

Pada 4 Januari 2022, Indosat dan Tri akan meresmikan merger dan penggabungan usaha, dimana Indosat menjadi perusahaan penerima penggabungan.
Logo Tri Indonesia dan Indosat
Logo Tri Indonesia dan Indosat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indosat Ooredo Tbk. (ISAT) akan meresmikan merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) atau Tri Indonesia pada hari ini, Selasa (4/1/2022).

Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa Indosat pada Selasa (28/12/2021), 99,99 persen pemegang saham menyetujui penggabungan usaha dengan Tri Indonesia. Dengan demikian merger akan mulus hingga melahirkan entitas baru bernama PT Indosat Ooredo Hutchison.

"Kombinasi Indosat dan H3I akan menciptakan perusahaan telekomunikasi dan internet digital kelas dunia yang lebih besar sehingga memberikan nilai lebih bagi pemegang saham, pelanggan, serta Indonesia," papar manajemen Indosat dalam keterangan resmi.

Dalam undangan Indosat, perusahaan akan menyampaikan konferensi pers mengenai merger Indosat-Tri dalam acara bertajuk Bersatu untuk Indonesia hari ini, Selasa (4/1/2022). Dalam acara tersebut, Indosat-Tri akan resmi meluncurkan perusahaan merger.

Berikut susunan direksi dan komisaris Indosat-Tri setelah merger.

Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Halim Alamsyah
Wakil Komisaris Utama : Aziz Aluthman Fakhroo
Wakil Komisaris Utama: Canning Fok Kin Ning
Komisaris Independen : Hernando
Komisaris Independen : Wijayanto Samirin
Komisaris Independen : Elisa Lumbantoruan
Komisaris Independen : Syed Maqbul Quader
Komisaris Independen : Rudiantara
Komisaris : Frank John Sixt
Komisaris : Cliff Woo Chiu Man
Komisaris : Patrick Walujo
Komisaris : Aziz Aluthman Fakhroo
Komisaris : Nigel Thomas Byrne
Komisaris : René Werner
Komisaris : Ahmad Abdulaziz A A Al-Neama
Komisaris : Meirijal Nur

Direksi
Direktur Utama : Vikram Sinha
Direktur : Irsyad Sahroni
Direktur : Nicky Lee Chi Hung
Direktur : Muhammad Buldansyah
Direktur : Armand Hermawan

Berikut estimasi jadwal penggabungan usaha antara Indosat dengan H31, mengutip dari prospektus.

- Tanggal estimasi pernyataan efektif penggabungan diterbitkan oleh OJK selambat-lambatnya pada 28 Desember 2021.

- RUPSLB Indosat untuk menyetujui Rancangan Penggabungan Usaha, perubahan Anggaran Dasar Indosat, dan perubahan komposisi Direksi dan Dewan Komisaris hasil dari Penggabungan Usaha pada 28 Desember 2021.

- Pemberitahuan hasil RUPSLB kepada OJK dan pengumuman hasil RUPSLB dalam 2 surat kabar pada 30 Desember 2021.

- Pengumuman dari BEI pada awal hari perdagangan saham Indosat yang baru diterbitkan pada 4/5 Januari 2022.

- Penandatanganan Akta Penggabungan pada 4 Januari 2022, disertai pelaporan Akta Penggabungan dan perubahan Anggaran Dasar
Indosat dan perubahan komposisi Direksi dan Dewan Komisaris.

- Tanggal Efektif Penggabungan (dan efektivitas pengendalian bersama oleh CK Hutchison Indonesia dan Ooredoo South East Asia di Perusahaan Penerima Penggabungan Usaha) juga pada 4 Januari 2022

- Laporan kepada OJK tentang pelaksanaan Penggabungan Usaha pada 11 Januari 2022. Pengumuman atas penyelesaian Penggabungan di surat kabar pada 3 Februari 2022.

- Jangka waktu pembelian kembali saham bagi pemegang saham Indosat yang tidak setuju dengan penggabungan usaha dan berniat untuk menjual sahamnya pada 5 Januari sampai dengan 18 Januari 2022. Penyelesaian pembelian kembali saham pada 25 Januari 2022.

Sementara itu, Analis Henan Putihrai Steven Gunawan memperkirakan entitas hasil merger antara Indosat dengan Tri bakal membukukan keuntungan pada periode pertama. Dia memperkirakan laba bersih pada dua tahun mendatang dapat mencapai Rp3,8 triliun.

"Laba Bersih diprediksikan berpotensi mencapai Rp1,3 triliun pada 2022 hingga Rp3,8 triliun pada 2023 dengan tingkat marjin laba bersih yaitu 3,8 persen dan 8,1 persen dibandingkan 2020 yang minus 2,6 persen," katanya kepada Bisnis pada Selasa (28/12/2021).

Dia pun berharap return on equity (ROE) pada periode yang sama dapat menyentuh 6,1 persen dan 14,7 persen. Sementara itu dari sisi operasional, menurutnya ada potensi laba sebesar Rp5,3 triliun dan Rp9,9 triliun.

Hal itu sejalan dengan total pendapatan konsolidasi yang dia perkirakan meningkat 15,4 persen pada 2022 menjadi Rp35,4 triliun. Lalu, meningkat hingga Rp46,6 triliun pada 2023.

Steven pun merekomendasikan beli terhadap saham ISAT dengan target Rp8.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper