Bisnis.com, JAKARTA – Mengawali tahun ini, bos emiten batu bara PT Bayan Resources Tbk. (BYAN), Dato Low Tuck Kwong kembali memborong saham perusahaan miliknya, di tengah harga saham perseroan dan harga batu bara yang sedang turun.
Mengutip keterbukaan informasi perusahaan, Senin (3/1/2022), Low Tuck Kwong menambah kepemilikan sahamnya sebanyak 145.600 saham dengan harga Rp26.609,80 per lembar saham, atau setara dengan Rp3,87 miliar.
Adapun, tujuan dari pembelian saham tersebut adalah untuk investasi dengan status kepemilikan saham langsung.
Dengan transaksi tersebut, jumlah kepemilikan saham Low Tuck Kwong juga bertambah dari sebelumnya 1.839.793.930 saham atau 55,19 persen, saat ini menjadi 1.839.939.530 saham atau 55,20 persen dari total saham perusahaan.
Pada Senin (3/1/2022) harga saham BYAN sedang berada di zona merah, turun 500 poin atau 1,85 persen ke Rp26.500 per lembar saham setelah dijual asing senilai Rp1,62 miliar.
Hal ini juga terkait dengan adanya aturan pemerintah yang membatasi ekspor batu bara untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sampai dengan akhir Januari 2022.
Kendati sedang turun, harga saham BYAN dibandingkan dengan satu tahun lalu sudah naik 37,31 persen.
Bayan Resources menargetkan produksi batu bara hingga 50 juta ton per tahun mulai 2022. Hal ini seiring dengan selesainya proyek jalan angkutan (haul road) dan fasilitas pemuatan tongkang (barge loading) pada 2022.