Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Saham Jagoan Rekomendasi Panin Sekuritas selama January Effect

Saham emiten tambang menjadi salah satu favorit analis pada awal tahun ini.
Karyawan di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (26/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Karyawan di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (26/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Panin Sekuritas hanya menjagokan dua sektor yaitu pertambangan dan manufaktur selama January Effect.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan hanya ada dua sektor yang masuk dalam radarnya. Adapun kedua sektor itu sejauh ini saling berkaitan.

“Sektor yang menurut saya oke adalah pertambangan dan manufaktur,” katanya kepada Bisnis pada Senin (3/1/2022). Adapun saham yang menjadi pilihannya masih berkaitan antara kedua sektor tersebut, seperti PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Sat Nusapersada Tbk. (PTSN).

William menambahkan January Effect berpotensi mendorong indeks komposit kembali ke level tertinggi 6.700. Meski demikian, dia memperingatkan para investor agar selalu waspada di tengah momentum ketidakpastian.

January Effect bisa membawa IHSG mendekati 6.700, tapi hati-hati karena tahun ini ada Fed Rate yang kemungkinan naik 3 kali,” katanya. 

Menurutnya hal tersebut berpotensi menjadi tekanan untuk IHSG ke depannya. Sebagai informasi, Fed rate adalah tingkat suku bunga untuk satu tahun yang ditetapkan oleh The Fed. Hal itu akan menjadi patokan bagi suku bunga pinjaman maupun simpanan bagi bank dan atau lembaga-lembaga keuangan di seluruh AS

Selain itu, suku bunga acuan The Fed akan menjadi acuan dalam penentuan suku bunga bank sentral di negara lain. Semakin tinggi suku bunga akan membuat investor asing melarikan modal dari emerging market kembali ke US.

Sementara terkait larangan ekspor, William menilai hal itu tidak akan berdampak terlalu banyak bagi pergerakan indeks komposit.

“Soal larangan ekspor saya kira tidak ada yang signifikan efeknya, dan belum jelas juga [aturannya]. Pergerakan harga saham batu bara masih akan mengikuti pergerakan harga batu bara acuan,” katanya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper