Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaleidoskop 2021: 10 Saham Top Losers 2021, MAYA & SQMI Turun 85 Persen Lebih

Per 28 Desember 2021 secara year-to-date (ytd), saham PT Bank Mayapada International Tbk. (MAYA) terpantau paling anjlok dengan pelemahan 85,37 persen menjadi Rp670.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020)./ ANTARA - Galih Pradipta
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020)./ ANTARA - Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA - Terdapat 10 saham dengan penurunan harga signifikan atau top losers sejak awal tahun ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru menguat.

Berdasarkan data Bloomberg per 28 Desember 2021 secara year-to-date (ytd), saham PT Bank Mayapada International Tbk. (MAYA) terpantau paling anjlok dengan pelemahan 85,37 persen menjadi Rp670.

Selanjutnya saham PT Wilton Makmur Indonesia Tbk. (SQMI) menyusul dengan pelemahan 84,92 persen menjadi Rp57. Saham PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) dan saham PT Cahaya Bintang Medan Tbk. (CBMF) masing-masing turun 83,78 persen menjadi Rp795 dan 81,75 persen menjadi Rp104.

Adapun, penurunan harga saham di kelompok top losers ini kontras dengan penguatan harga hingga ribuan persen di kelompok saham top gainers.

Saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) menjadi saham yang paling banyak memberikan cuan di sepanjang tahun berjalan. Harga saham DCII telah melambung 8.751 persen menjadi Rp37.175 sejak awal tahun. Adapun, kapitalisasi pasar DCII mencapai Rp93,03 triliun.

Selanjutnya saham PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) melaju 4.386,66 persen menjadi Rp7.075 sejak awal tahun.

Sementara itu, IHSG mengalami penguatan sebesar 10,36 persen menjadi 6.598,34 sejak awal tahun. Indeks sempat menyentuh level terendah 5.760,58 pada 19 Mei 2021 atau ketika kekhawatiran investor meningkat melihat mutasi varian delta Covid-19 pascalebaran.

Namun, menjelang akhir tahun IHSG menanjak dan bahkan menembus rekor baru tertinggi ke level 6.723,38 pada 22 November 2021.

Sebelumnya, MNC Sekuritas memperkirakan IHSG akan menyentuh level 7.150 pada 2022 dengan pertumbuhan ekonomi 5,1 persen.

Pj. Head of Research MNC Sekuritas Victoria Venny mengatakan MNC Sekuritas melihat ada beberapa sektor yang overweight [ada 2022. Sektor tersebut adalah perbankan, industri dasar, otomotif, telekomunikasi, konsumer siklikal, dan teknologi.

"Untuk sektor energi, kami melihat peningkatan harga komoditas cenderung terbatas di batu bara dan CPO, meskipun keduanya masih akan tetap berada di level tinggi di semester I/2022. Kami melihat Chinese New Year dan musim dingin di Eropa membuat permintaan coal meningkat," kata Victoria dalam Market Outlook 2022 MNC Sekuritas, Selasa (21/12/2021).

Dari industri dasar di sektor semen, MNC Sekuritas melihat volume penjualan semen akan naik pada 2022 di level 70 juta ton, seiring kenaikan permintaan di sektor properti. Begitu pula di IDXINDUSTRIAL, penjualan mobil diperkirakan akan membaik dan tumbuh, seiring kembalinya mobilitas masyarakat.

Sementara di sektor cyclicals, Victoria melihat masih overweight, termasuk di dalamnya saham-saham beberapa retailers. Menurutnya, hal ini menjadi sentimen positif bagi retailers.

Selanjutnya, sektor lain yang diperkirakan overwight adalah IDXFINANCE dan IDXPROPERTY. Menurutnya, sektor perbankan merupakan sektor yang belum pulih sepenuhnya tahun ini dan tahun depan akan menjadi momentum tepat bagi emiten perbankan mencatatkan kinerja yang jauh lebih baik.

Sektor lainnya yang menurutnya akan overweight adalah IDXTECHNO. Menurutnya, tahun depan akan ada beberapa perusahaan teknologi besar yang akan melantai di BEI dan strategic investor akan memperkuat dari sisi permodalan.

"Terakhir di telekomunikasi, kami masih overweight. Terjadinya aksi korporasi akan membuat sektor telco kondusif," tuturnya.

Berikut daftar 10 saham yang mengalami penurunan paling dalam selama 2021:

10 Saham Top Losers YTD per 28 Desember 2021

Kode Emiten

Harga Penutupan Hari Ini

Perubahan Bersih

Perubahan

MAYA

670,00

-3.911,05

(85,37)%

SQMI

57,00

-321,00

(84,92)%

SLIS

795,00

-4.105,00

(83,78)%

CBMF

104,00

-466,00

(81,75)%

IBFN

58,00

-212,00

(78,52)%

PTDU

198,00

-717,00

(78,36)%

KOTA

82,00

-256,00

(75,74)%

DIGI 

108,00

-292,00

(73,00)%

POLL 

1.225,00

-3.265,00

(72,72)%

ASMI

274,00

-716,00

(72,32)%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper