Bisnis.com, JAKARTA - Tahun 2022 diperkirakan akan menjadi tahun yang menantang bagi emiten-emiten industri rokok.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto mengatakan, pihaknya percaya kondisi akan tetap menantang ke depannya bagi sektor rokok, dan mempertahankan sikap netral pada sektor ini.
"Kami memperhitungkan tarif cukai 2022 yang baru menghasilkan pendapatan 3 hingga 4 persen lebih rendah untuk GGRM dan HMSP pada 2022," kata Natalia dalam risetnya, dikutip Rabu (29/12/2021).
Dia melanjutkan, untuk saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), pihaknya merekomendasikan hold dengan target harga Rp31.500.
BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan pendapatan GGRM pada 2021 akan mencapai Rp127 triliun, dengan laba bersih Rp5,75 triliun. Pada 2022, GGRM diperkirakan akan meraup pendapatan Rp144,5 triliun, dengan laba bersih Rp5,87 triliun.
Perkiraan laba bersih GGRM pada 2022 ini turun 3,2 persen dari proyeksi sebelumnya sebesar Rp6,06 triliun.
Baca Juga
Sementara untuk saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP), BRI Danareksa Sekuritas menyarankan untuk hold dengan target harga Rp1.000.
Menurutnya, HMSP memiliki rekam jejak yang baik dalam peluncuran produk baru yang diterima dengan baik dalam beberapa tahun terakhir.
"Namun, dengan harga yang lebih rendah untuk mempromosikan produk baru, hal ini tidak akan menjadi pertanda baik bagi margin," ujarnya.
Adapun BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan HMSP mampu meraih pendapatan senilai Rp100,4 triliun sepanjang 2021, dengan laba bersih Rp7,2 triliun. Sementara pada 2022, pendapatan HMSP diperkirakan tumbuh menjadi Rp112,98 triliun, dengan laba bersih Rp7,4 triliun.
Proyeksi laba bersih HMSP pada 2022 ini turun 4,4 persen dari proyeksi sebelumnya sebesar Rp7,77 triliun.