Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah terpantau menguat pagi ini sementara mata uang lainnya di kawasan Asia Pasifik dibuka variatif.
Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (28/12/2021), rupiah menguat 0,03 persen menjadi Rp14.225 per dolar AS pada pukul 09.30 WIB.
Semenetara itu, yuan China melemah 0,02 persen, yen Jepang melemah 0,03 persen, dan dolar Singapura menguat 0,05 persen.
Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama dunia pada saat bersamaan naik 0,05 persen menjadi 96.150.
Sebelumnya, Pusat Riset Ekonomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkirakan nilai tukar rupiah pada 2022 berada pada level yang relatif stabil yaitu di kisaran Rp14.301-Rp14.625 terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Harapan kami relatif stabil, walaupun tentunya adanya penguatan inflasi di AS. Lalu, kalau misalnya suku bunga the Fed naik, ini yang harus diantisipasi," jelas Peneliti Utama Pusat Riset Ekonomi BRIN Agus Eko Nugroho pada Media Briefing Outlook Perekonomian Indonesia, secara virtual pada Kamis (23/12/2021).
Baca Juga
Proyeksi terhadap nilai tukar rupiah oleh BRIN masih berada di kisaran yang ditargetkan oleh otoritas fiskal dan moneter, yaitu pemerintah dan Bank Indonesia (BI).
Dalam APBN 2022, asumsi makro yang ditetapkan salah satunya adalah nilai tukar rupiah sebesar Rp14.350 terhadap dolar AS. Di sisi lain, BI memproyeksikan nilai tukar berkisar Rp13.833-Rp.14.558 terhadap dolar AS.
Menurut Agus, proyeksi dari BRIN mencerminkan optimisme di tahun depan. BRIN juga memproyeksikan inflasi di tahun depan berkisar pada level 1,69 persen-2,27 persen.