Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lo Kheng Hong dan Jos Parengkuan Justru Tak Diversifikasi Saham, Ini Alasannya

Lo Kheng Hong dan Jos Parengkuan mengaku tidak melakukan diversifikasi, ketika sudah mengetahui fundamental dan kinerja perusahaan yang sahamnya mereka miliki.
Layar menampilkan Investor senior Lo Kheng Hong memberikan pemaparan dalam Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Layar menampilkan Investor senior Lo Kheng Hong memberikan pemaparan dalam Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Dalam dunia investasi, pasti sudah mengenal pepatah “don’t put your eggs in one basket” atau jangan taruh semua telurmu di satu keranjang yang sama. Nyatanya, dua legenda investasi yang sukses di pasar saham malah tidak melakukan hal itu, lho.

Lo Kheng Hong dan Jos Parengkuan mengaku tidak melakukan diversifikasi, ketika sudah mengetahui fundamental dan kinerja perusahaan yang sahamnya mereka miliki.

“Kalau jadi private investor jangan diversifikasi. Kalau tidak ngerti jangan investasi sekalian. Kalau ngerti nggak terlalu perlu diversifikasi. Kalau memang mau belilah reksa dana,” kata Jos dalam podcast Syailendra Capital, Sabtu (25/12/2021).

Dia mengungkap, empat saham pertamanya sudah 90 persen sendiri dari total investasi yang dia lakukan.

“Jadi investasi saya sangat concentrated, karena saya yakin dan mengerti. Kalau nggak ngerti ya jangan beli, mending kita percayakan ke manager investasi,” ujarnya.

Senada, Lo Kheng Hong mengatakan bahwa sebetulnya diversifikasi dilakukan untuk melindungi ketidaktahuan kita.

“Kalau tidak tahu ya harus diversifikasi. Itu diajarkan di universitas ternama, pakar-pakar ekonomi. Tapi sebetulnya untuk melindungi ketidaktahuan kita. Orang yang tahu membuat dia tidak bisa diversifikasi dan supaya bisa tahu harus banyak riset,” ujarnya.

Kheng Hong mengatakan kunci suksesnya menjadi investor full time di pasar modal adalah dengan membaca laporan keuangan perusahaan.

“Enggak ada cara lain,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper