Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro (ADRO) Sebut Pembangunan Smelter Aluminium Rampung 2 Tahun

Proses konstruksi smelter aluminium yang dibangun oleh Grup Adaro diperkirakan memakan waktu 24 bulan, yang saat ini masih dalam tahap perencanaan.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir menyampaikan sambutan saat Perayaan 10 Tahun Initial Public Offering (IPO) sekaligus satu dekade transformasi bisnis perusahaan PT Adaro Tbk di Jakarta, Senin (16/7)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir menyampaikan sambutan saat Perayaan 10 Tahun Initial Public Offering (IPO) sekaligus satu dekade transformasi bisnis perusahaan PT Adaro Tbk di Jakarta, Senin (16/7)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen batu bara PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) mengungkapkan konstruksi pabrik green aluminium smelter bakal berlangsung 2 tahun.

Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira menjelaskan smelter yang dibangun dengan konsep ekonomi hijau tersebut masih dalam tahap perencanaan.

"Saat ini kami masih dalam tahap perencanaan. Proses konstruksi diperkirakan memakan waktu 24 bulan," jelasnya kepada Bisnis, Sabtu (25/12/2021).

ADRO melalui PT Adaro Aluminium Indonesia pada 21 Desember 2021 menandatangani Surat Pernyataan Maksud Investasi (Letter of Intention to Invest) sebesar US$728 juta setara Rp10,41 triliun (kurs Rp14.300) membangun aluminium smelter di Kawasan Industri Hijau Indonesia yang terbesar di dunia.

Kawasan industri yang berlokasi di Kalimantan Utara ini dibangun oleh PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI).

Wakil Presiden Direktur Adaro Energy Ario Rachmat mengatakan sejalan dengan komitmen Adaro melakukan transformasi bisnis melalui green initiative jangka panjang maka melakukan investasi membangun aluminium smelter guna mendukung program hilirisasi industri yang dicanangkan pemerintah.

"Melalui investasi ini, kami berharap dapat membantu mengurangi impor aluminium, memberikan proses dan nilai tambah terhadap alumina serta meningkatkan penerimaan pajak negara," urainya.

ADRO juga berharap keberadaan industri aluminium di Kalimantan Utara ini dapat mendatangkan banyak investasi lanjutan dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

Untuk mengembangkan industri ini, Adaro juga akan menggandeng mitra kerja dari luar negeri yang sudah memiliki rekam jejak, pengalaman, teknologi terkini dan pengetahuan secara menyeluruh di industri aluminium.

“Kami optimistis permintaan dunia atas produk aluminium akan terus meningkat, terutama untuk kabel, baterai, dan sasis. Kami juga berharap di masa mendatang, industri lainnya seperti industri panel surya dan mobil listrik yang membutuhkan aluminium juga bisa diproduksi di sini,” paparnya.

Dalam tahapan proses produksi dan pengembangan selanjutnya, aluminium smelter Adaro ini juga akan memanfaatkan energi baru dan terbarukan (EBT) dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan standar konstruksi modern yang ramah lingkungan, dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper