Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bisa lanjut menguat setelah pada perdagangan Selasa (7/12/2021) juga ditutup menguat.
Pada perdagangan kemarin (7/12/2021), IHSG ditutup menguat 0,8 persen ke level 6,602. Tim Riset MNC Sekuritas mengatakan posisi IHSG hari ini kembali berpeluang menguat.
“IHSG berpeluang menguat menguji 6.620-6.650 kembali. Namun demikian, skenario tersebut akan berlaku apabila IHSG tidak terkoreksi ke bawah 6.480,” tulisnya dalam riset harian, Rabu (8/12/2021).
Adapun, analis MNC Sekuritas merekomendasikan saham PT Adhi Katrya (Persero) Tbk. (ADHI) untuk Buy on Weakness dengan target harga di 1.200 – 1.250 setelah kemarin ditutup menguat cukup signifikan sebesar 5,3 persen ke level 1.090.
“Penguatan ADHI pun tertahan oleh MA20-nya. Kami memperkirakan, posisi ADHI saat ini sedang berada di awal wave 5 dari wave (1) dari wave [C], sehingga ADHI berpeluang melanjutkan penguatannya,” jelasnya.
Selanjutnya, saham PT Astra International Tbk. (ASII) berpeluang untuk Buy on Weakness dengan target harga di 6.000 – 6.300 setelah kemarin ditutup menguat 4,9 persen ke level 5.925
Baca Juga
“Kami memperkirakan, posisi ASII saat ini sedang berada di awal wave 5 dari wave (1) dari wave [C], sehingga diperkirakan pergerakan ASII berpeluang melanjutkan penguatannya,” paparnya.
Kemudian, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Tbk. (BBRI) untuk Buy on Weakness dengan target harga di 4.310 – 4.600 setelah pada Selasa BBRI ditutup menguat 2,9 persen ke level 4.230.
“Selain break level resistancenya, BBRI juga telah menembus MA20-nya. Kami perkirakan, posisi BBRI saat ini sedang berada di awal dari wave (C) dari wave [Y], sehingga BBRI diperkirakan berpeluang untuk melanjutkan penguatannya,” ungkapnya.
Terakhir, saham PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) untuk Spec Buy dengan target harga di 95 – 110 setelah kemarin ditutup cenderung flat ke 86.
“Selama FREN tidak terkoreksi ke bawah 85 sebagai supportnya, maka kami perkirakan posisi FREN sudah berada di akhir wave [c] dari wave B, dimana FREN berpeluang untuk berbalik menguat,” kata Tim Riset MNC Sekuritas.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.