Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah dan IHSG Kompak Menguat Pagi Ini, Intip Sentimen Pendorongnya

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot mengalami penguatan 0,17 persen atau 24 poin ke level 14.418.
Karyawan menghitung mata uang rupiah di salah satu cabang MNC Bank, Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menghitung mata uang rupiah di salah satu cabang MNC Bank, Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat pada perdagangan hari kedua pekan ini, Selasa (7/12/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot mengalami penguatan 0,17 persen atau 24 poin ke level 14.418 pada pukul 09.05 WIB.

Nilai tukar rupiah dibuka di level Rp14.418 dari penutupan kemarin di level Rp14.442 per dolar AS. Sepanjang tahun, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 2,62 persen.

Sementara itu, indeks dollar AS hingga pukul 09.05 WIB mngalami penguatan 0,00 persen atau 0,003 poin ke level 96,278 dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level 96,275.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan ketidakpastian seputar varian omicron Covid-19 dan ekspektasi data inflasi AS yang lebih panas meningkatkan tekanan pada suku bunga.

“Pasar treasury juga bergejolak dalam beberapa sesi terakhir, dengan kurva imbal hasil AS mendatar tajam di atas ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan bergerak terlalu cepat untuk mengekang inflasi dan pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang,” jelas Ibrahim dalam riset hariannya, Senin (6/12/2021).

Ibrahim melanjutkan, hasil laporan pekerjaan AS pada Jumat lalu yang beragam, memperkuat pandangan tentang pengurangan aset The Fed yang cepat. Di mana non-farm payrolls berada di 210.000 pada bulan November, lebih rendah dari angka 550.000 dalam perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com dan angka 546.000 bulan sebelumnya. Lalu tingkat pengangguran turun menjadi 4,2 persen, terendah dalam 21 bulan.

Menurut Ibrahim, pelemahan rupiah saat ini murni dipengaruhi oleh faktor global, khususnya penyebaran varian baru Covid-19 omicron dan kebijakan bank sentral AS.

“Meski demikian, pelemahan nilai tukar rupiah masih terjaga dibandingkan dengan negara berkembang lainnya,” ujarnya.

Dia menyampaikan bahwa Bank Indonesia (BI) terus berada di pasar dan menjamin ketersediaan valuta asing untuk mencukupi kebutuhan investor, sehingga nilai tukar rupiah akan dijaga sesuai level fundamental.

Berdasarkan sentimen tersebut, Ibrahim pun memprediksi pergerakan rupiah esok hari, Selasa (7/12/2021) akan dibuka fluktuatif dan kembali ditutup melemah.

“Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.430 - Rp.14.480 per dolar AS,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper