Bisnis.com, JAKARTA – PT Indo Premier Sekuritas mengatakan layanan yang terdampak kebakaran di Gedung Cyber sudah dapat digunakan kembali hari ini, Jumat (3/12/2021).
Lewat akun Twitter perusahaan, Indo Premier menyatakan aplikasi IPOT kini dapat digunakan secara normal kembali mulai pagi ini.
“Dengan ini kami sampaikan bahwa aplikasi IPOT telah dapat digunakan dan proses transaksi kembali normal seperti sedia kala,” tulis Indo Premier dari unggahan Twitter, Jumat (3/12/2021).
Sebelumnya, pusat data atau data center sekuritas yang berada di Gedung Cyber Mampang mengalami kebakaran pada Kamis (2/12/2021), yang mengakibatkan jaringan data terganggu dan belum dapat digunakan sementara waktu.
Meski demikian, Indo Premier memastikan gangguan ini hanya berdampak pada transaksi dan tidak pada dana para nasabahnya.
“Kami informasikan juga bahwa gangguan hanya berdampak pada transaksi. Seluruh dana nasabah kami pastikan aman,” demikian pernyataan sekuritas dari unggahan Twitter-nya.
Baca Juga
Direktur Utama Indo Premier Sekuritas Moelonoto mengatakan perseroan mengambil langkah aktisipatif dengan langsung mengubah koneksi akibat lokasi kerja di Gedung Cyber mengalami kebakaran.
“Kita termasuk satu dari broker-broker yang terkena musibah itu. Kami lagi proses untuk kita pindahkan koneksi ke kolokasi lain,” katanya kepada Bisnis pada Kamis (2/11/2021).
— Indo Premier Sekuritas (@indopremier) December 3, 2021
Sementara itu, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia Laksono Widodo mengatakan kebakaran pada Gedung Cyber tidak berdampak signifikan pada seluruh perdagangan Kamis (2/12/2021). Meski demikian, dia mengakui ada beberapa broker yang terdampak.
“Ada dua broker yang terkendala karena kebakaran ini dan satu broker yang self suspend sedangkan yang lain berjalan normal,” katanya Kamis (2/12/2021).
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia dalam keterangan resmi menginformasikan bahwa pada kemarin ini telah terjadi insiden kebakaran pada salah satu area kerja PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun area yang dimaksud adalah Gedung Cyber. Namun dari kejadian tersebut tidak berdampak pada operasional perdagangan BEI.
Peristiwa kebakaran ini melumpuhkan aktivitas transaksi internet dan digital perusahaan-perusahaan yang menempatkan perangkat operator di Gedung Cyber 1 di sana.
Pihak Damkar menduga, penyebab kebakaran di Gedung Cyber 1 disebabkan oleh korsleting listrik. Peristiwa ini terjadi pada pukul 12.34 WIB, Kamis (2/12/2021). Peristiwa ini juga memakan korban jiwa.
"Objek terbakar di lantai 2 Gedung Cyber 1. Informasi saat ini terdapat 3 korban (1 sadarkan diri dan 2 meninggal dunia) sudah di bawa ke RSUD untuk penanganan lebih lanjut," seperti dikutip.
Dalam catatan Bisnis, Gedung Cyber berdiri sejak 1995. Gedung Cyber menjadi pilihan bagi perusahaan-perusahaan penyedia akses internet sebagai kantor dan pusat akses data atau data center.
Gedung ini memiliki 32 lantai. Ada banyak faktor yang membuat Cyber menjadi gedung perkantoran yang paling cocok untuk jenis usaha ini. Pasalnya, pengelola gedung Cyber menyediakan lahan atau ruang kantor yang mendukung komponen dari sebuah perusahaan layanan internet.