Bisnis.com, JAKARTA – Naiknya valuasi saham seiring dengan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyebabkan nilai transaksi saham sepanjang November lalu mengalami penurunan.
Head of Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan penurunan nilai transaksi broker pada November lalu utamanya disebabkan oleh valuasi saham-saham yang mulai meningkat.
Wawan menuturkan, hal ini terjadi seiring dengan level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high. Hal tersebut membuat harga-harga saham juga ikut meningkat.
“Dengan valuasi yang mulai mahal, wajar bila sebagian investor mulai mengurangi transaksinya. Sehingga, penurunan tersebut juga berimbas pada nilai transaksi broker,” jelasnya saat dihubungi Bisnis pada Kamis (2/12/2021).
Adapun, nilai transaksi broker saham masih berpotensi naik pada bulan ini. Hal ini seiring dengan hari aktif bursa yang bertambah karena peniadaan cuti bersama. Menurut Wawan, bertambahnya hari perdagangan bursa dapat meningkatkan nilai transaksi saham di sisa tahun ini.
Meski demikian, Wawan juga menambahkan, nilai transaksi saham pada akhir tahun umumnya memang akan mengalami penurunan. Hal ini karena banyaknya investor atau pelaku pasar yang berlibur atau cuti.
Baca Juga
Sementara itu, terkait rencana penutupan kode broker, Wawan mengatakan hal tersebut tidak akan berdampak signifikan terhadap investor.
“Penutupan kode broker tidak akan berdampak signifikan ke sebagian besar investor retail, dan juga investor jangka panjang,” tambahnya.
Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis (2/12/2021), transaksi sepanjang November 2021 mencapai Rp579,66 triliun, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai sekitar Rp681,65 triliun.
Penurunan ini juga mematahkan tren kenaikan transaksi broker yang terjadi pada rentang Agustus hingga Oktober lalu. Nilai transaksi ini juga masih lebih rendah dibandingkan awal tahun ini, yang mana sepanjang Januari 2021 nilai transaksi broker menyentuh rekor Rp849,12 triliun selama sebulan.
Sementara itu, sepanjang Januari-Mei, nilai transaksi pialang saham mencatatkan penurunan. Tren tersebut kemudian terpatahkan pada Juni 2021 setelah pialang saham membukukan nilai transaksi Rp510,51 triliun sebelum kembali menurun pada Juli 2021 di angka Rp483,36 triliun.
Sepanjang kuartal III/2021 lalu, nilai transaksi pialang saham mencatatkan tren kenaikan. Pada Juli 2021, nilai transaksi tercatat sebesar Rp483,36 triliun.
Kemudian pada Agustus 2021, nilai transaksi kembali mencatatkan pertumbuhan positif ke angka Rp550,08 triliun. Sementara pada September lalu, nilai transaksi juga naik ke level Rp554,44 triliun.