Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Gandeng BPKH Kembangkan Pasar Modal Syariah RI, Ini 5 Poin Pentingnya

BEI mencatat, pertumbuhan jumlah saham syariah mengalami peningkatan 37 persen dari 318 saham syariah pada 2015 menjadi 436 saham syariah pada 23 November 2021.
Penandatanganan nota kesepahaman antara Bursa Efek Indonesia dengan Badan Pengelola Keuangan Haji pada Rabu (24/11/2021)/Dok.BEI
Penandatanganan nota kesepahaman antara Bursa Efek Indonesia dengan Badan Pengelola Keuangan Haji pada Rabu (24/11/2021)/Dok.BEI

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) telah menyepakati kerja sama dalam rangka pengembangan pasar modal syariah

Berdasarkan keterangan resmi pada Rabu (24/11/2021), kerja sama ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan pasar modal syariah Indonesia serta mendukung pengelolaan keuangan dana haji.

“Pasar modal syariah di Indonesia bertumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir dengan terus meningkatnya permintaan atas produk-produk pasar modal syariah,” demikian pernyataan BEI dari keterangan resminya.

Ruang lingkup kerja sama antara BEI dan BPKH tersebut meliputi lima poin. Pertama, melakukan pengembangan variasi instrumen investasi syariah di pasar modal Indonesia. Kedua, mendukung kelancaran pelaksanaan pengelolaan keuangan dana haji.

Ketiga, melakukan kajian dalam rangka penyusunan indeks syariah. Keempat, menyelenggarakan kegiatan edukasi untuk meningkatkan literasi terkait investasi di pasar modal syariah, maupun edukasi mengenai Go Public di pasar modal Indonesia.

Kelima, BEI dan BPKH juga akan melakukan pertukaran informasi untuk pengembangan pasar modal syariah Indonesia.

BEI mencatat, pertumbuhan jumlah saham syariah mengalami peningkatan 37 persen dari 318 saham syariah pada 2015 menjadi 436 saham syariah pada 23 November 2021. Nilai kapitalisasi pasar Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) naik sebesar 48 persen dari Rp2.601 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp3.845 triliun pada 23 November 2021.

Selain itu, dana kelolaan pada reksa dana syariah juga meningkat sebesar 271 persen dari Rp11,02 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp40,95 triliun per Oktober 2021.

Selanjutnya, jumlah akumulasi fund raised dari penerbitan sukuk korporasi juga meningkat sebesar 306 persen dari Rp16,11 triliun pada 2015 menjadi Rp65,41 triliun per September 2021. Sedangkan jumlah sukuk negara secara outstanding juga meningkat sebesar 287 persen dari Rp297,6 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp1.151,6 triliun pada September 2021.

“Melalui kerja sama ini, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan pasar modal syariah, menambah jumlah variasi instrumen investasi syariah, serta memberikan kemudahan fasilitas bagi pengelolaan keuangan dana haji dalam bentuk alokasi investasi pada Surat Berharga atau efek syariah,” pungkas manajemen BEI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper