Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Diprediksi Melemah, BBNI dan WSKT Bisa Dipantau Nih

IHSG ditutup melemah 45 poin atau 0,68 persen menjadi 6.677 pada perdagangan Selasa (23/11/2021).
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang bergerak melemah pada perdagangan Rabu (24/11/2021).

Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 45 poin atau 0,68 persen menjadi 6.677 pada perdagangan Selasa (23/11/2021).

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, sektor transportasi dan logistik, keuangan, properti dan real estat, teknologi, industri dasar, konsumer non-siklus, kesehatan, dan konsumer siklus bergerak negatif dan mendominasi penurunan IHSG kemarin. Investor asing di seluruh pasar membukukan pembelian bersih sebesar Rp92 miliar.

Berdasarkan analisa teknikal, Nico melihat IHSG berpeluang bergerak melemah dan diperdagangkan di level 6.621-6.732.

Saham yang menjadi rekomendasi Pilarmas Investindo Sekuritas hari ini adalah BBNI dan WSKT.

Lebih lanjut, Nico mengatakan pasar cukup menantikan pertemuan Bank Sentral Korea Selatan yang akan dilakukan besok. Dalam pertemuan ini, Bank Sentral Korea Selatan dikabarkan akan menaikkan suku bunganya lagi.

"Ini kenaikan kali kedua dalam waktu yang berdekatan," kata Nico dalam risetnya, Rabu (24/11/2021).

Saat ini, lanjutnya, hampir semua konsensus menyebutkan pertemuan Bank Sentral Korea Selatan besok akan menaikkan kembali tingkat suku bunga sebanyak 25 basis poin menjadi 1 persen.

Sementara dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2021 menjadi perhatian pelaku pasar karena momentum pertumbuhan yang berlanjut menjadi harapan saat ini.

Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal IV/2021 masih berada pada tren pertumbuhan, karena kinerja ekspor menjadi penopang dari pertumbuhan tersebut.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper