Bisnis.com, JAKARTA - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia meningkatkan rekomendasi untuk saham-saham emiten kontraktor dengan saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. sebagai pilihan utama.
Analis Mirae Asset Sekuritas Joshua Michael menjelaskan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada kontraktor BUMN Karya seharusnya dapat mendorong pertumbuhan nilai kontrak baru pada 2022.
“Kami memperkirakan kontrak baru pada 2022 untuk kontraktor BUMN tumbuh sekitar 15 persen secara tahunan, dibandingkan pada 2021 yang diperkirakan tumbuh minus 2,5 persen secara tahunan,” tulis Michael dalam riset terbaru yang dipublikasikan lewat Bloomberg, dikutip Selasa (23/11/2021).
Selain dari PMN, keberadaan Indonesia Investment Authority (INA) yang sudah mendapatkan modal awal Rp75 triliun dalam bentuk tunai dan saham inbreng juga menjadi katalis positif bagi sektor kontraktor. Pasalnya, dengan modal jumbo dari INA maka ke depannya bakal lebih mudah bagi emiten kontraktor untuk melakukan divestasi aset yang sudah matang.
Adapun, divestasi aset selalu menjadi suatu hal yang ditunggu-tunggu di sektor konstruksi. Waskita Karya pun dinilai menjadi yang bakal paling diuntungkan apabila investasi INA mengalir ke jalan tol pada 2022.
Selanjutnya, komitmen pemerintah untuk melanjutkan pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur dengan menganggarkan Rp511 miliar untuk pembangunan tahap awal pada tahun depan juga menjadi sumber kontrak dari BUMN Karya.
Baca Juga
Apabila pengerjaan pembangunan ibu kota baru itu terlaksana pada 2022, Joshua menilai investor swasta akan lebih percaya dan seterusnya bakal menambah pundi-pundi kontrak baru BUMN Karya setidaknya hingga 2024.
Dengan sejumlah sentimen positif di sektor konstruksi pada 2022, Joshua mengerek naik rekomendasi saham-saham emiten kontraktor menjadi overweight dari sebelumnya netral. Saham WSKT dipilih sebagai top picks dengan target harga Rp1.150. Selain itu, saham PTPP diberi rekomendasi beli dengan target harga Rp1.500.
Saham ADHI, WIKA, dan WEGE diberi rekomendasi trading buy dengan target harga masing-masing Rp1.250, Rp1.450, dan Rp240. Di sisi lain, saham WTON diberi rekomendasi tahan dengan target harga Rp300.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.